Hanif juga mengingatkan bahwa berdasarkan laporan BNPB dan BMKG, ancaman hidrometeorologi diperkirakan terus meningkat seiring dengan tingginya curah hujan. Ia mengimbau agar masyarakat tetap siaga, terutama dalam menjaga kesehatan lingkungan.
"Kami akan serius mendalami, kami sudah melakukan pemetaan lokasinya setelah tanggal darurat itu selesai dilaksanakan, kami akan melakukan frienship juga apa yang telah dilakukan dan pengaruhnya terkait kualitas lingkungan. Untuk banjir ini sampah sampah juga harus ditangani," paparnya.
Sementara itu, Badrun (70), warga Kampung Rawagede, Desa Lembursawah, mengungkapkan terima kasihnya atas bantuan dan kunjungan dari menteri lingkungan hidup.
Ia juga mengungkapkan kondisi sulit yang dihadapinya setelah terjadi pergeseran tanah di wilayahnya.
Baca Juga: Bersinergi jalankan program, 19 Kadin dan 13 ALB se Jawa Barat Semakin Solid
"Rumah saya masuk zona merah karena pergerakan tanah. Saya sudah dua minggu di pengungsian dan berharap segera ada bantuan perbaikan rumah untuk tempat tinggal yang aman," harap Badrun.***
Artikel Terkait
Rapat Kerja Perdana dengan Komisi XII DPR RI, Menteri LH Hanif Faisol Paparkan Program Strategis 2025
Menteri LH Hanif Faisol Wajibkan Produsen FMCG, Retail dan Jasa Makanan Susun Peta Jalan Pengurangan Sampah
Kunker ke Riau, Menteri LH dan BPLH Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar
Hanif Faisol Minta Pemulihan Tanah Terkontaminasi Minyak PT Chevron di Siak Selesai Dalam Dua Tahun
Ulang Tahun ke-96 untuk Persija Jakarta, Hanif Sjahbandi Berjanji Jaga Semangat Perjuangan Macan Kemayoran
Hanif Faisol Kejar Pengelola TPA Liar di Klapanunggal Bogor
Menteri LH dan Kepala BPLH Hanif Faisol Delegasikan Kewenangan Melalui Pemerintah Daerah