Kebakaran Hutan Dahsyat di California Hancurkan Kawasan Mewah, Kerugian Capai Rp 923 Triliun

SEWAKTU.com – Kebakaran hutan besar melanda kawasan perumahan padat dan mewah di California, Amerika Serikat, dipicu oleh kombinasi kekeringan parah dan angin kencang yang melanda wilayah selatan negara bagian tersebut.

Ken Clark, ahli meteorologi dari AccuWeather, menyatakan bahwa bencana ini telah menyebabkan kerugian ekonomi yang sangat besar.

"Kami memperkirakan total kerusakan dan kerugian ekonomi akibat kebakaran ini mencapai 52 hingga 57 miliar dolar AS (sekitar Rp 843 triliun hingga Rp 923 triliun)," ungkap Clark, seperti dikutip dari laman AccuWeather, Jumat (10/1).

Baca Juga: Bersama Ardan Grup, Pemkot Bandung Siap Gelar Festival Akbar 'Rame Rame Radio Cakra' di Taman Tegalega

Kebakaran Terburuk Sepanjang Sejarah California

Menurut Jonathan Porter, Kepala Meteorologi AccuWeather, bencana ini tercatat sebagai salah satu kebakaran hutan terburuk dalam sejarah California.

Area terdampak meliputi Santa Monica hingga Malibu, wilayah yang dikenal dengan properti bernilai tinggi, di mana harga rata-rata rumah mencapai dua juta dolar AS atau sekitar Rp 32 miliar.

Tidak hanya merusak properti, kebakaran ini juga memberikan dampak besar pada sektor pariwisata dan kesehatan masyarakat akibat paparan asap tebal.

Baca Juga: XL Axiata Borong Sejumlah Penghargaan Sepanjang 2024, Bukti Dedikasi dalam Inovasi dan Keberlanjutan

Residu asap diperkirakan akan semakin memperburuk kerusakan pada bangunan yang tidak hancur total.

Porter menegaskan bahwa proses pemulihan pasca kebakaran akan menjadi perjalanan panjang dan membutuhkan kerja sama kolektif dari masyarakat dan pihak berwenang.

Di kawasan Pacific Palisades, banyak penduduk tidak memiliki asuransi properti karena perusahaan asuransi enggan menanggung risiko di area yang rawan bencana ini.

Selain kebakaran utama di Santa Monica dan Malibu, kebakaran lain di Eaton, Woodley, dan Hurst turut memperburuk situasi.

Baca Juga: Sudah Berlangsung 5 Tahun Lalu, KPK Periksa Ahok Terkait Dugaan Korupsi LNG di Pertamina