"Komitmen kami untuk terus memperkuat jaringan tercermin dari belanja modal (capex) sebesar Rp 7,4 triliun. Investasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas jaringan dan mendukung pertumbuhan trafik data yang terus meningkat," kata Dian.
Selain mencatat pertumbuhan yang solid, XL Axiata juga melakukan langkah strategis dengan merger bersama Smartfren.
Kesepakatan ini melahirkan entitas baru bernama XLSmart, yang diharapkan menjadi kekuatan baru di industri telekomunikasi Indonesia.
Baca Juga: XL Axiata dan Xanh SM Jalin Kolaborasi Strategis Dorong Adopsi Kendaraan Listrik di Indonesia
Merger ini memiliki nilai gabungan lebih dari Rp 104 triliun, dengan potensi sinergi biaya sebelum pajak sebesar USD 300-400 juta setelah proses integrasi jaringan selesai.
Dengan penggabungan ini, XLSmart akan memperkuat inovasi, meningkatkan kualitas layanan, serta memperluas konektivitas digital di seluruh Indonesia.
"Merger ini adalah langkah strategis untuk menciptakan operator telekomunikasi yang lebih kuat, dengan skala yang lebih besar dan investasi yang lebih agresif dalam infrastruktur digital," ujar Dian.
Fokus pada Digitalisasi dan Efisiensi Operasional
XL Axiata terus mengoptimalkan efisiensi di berbagai lini bisnis. Salah satu strategi yang diterapkan adalah pengurangan biaya penjualan dan pemasaran hingga 15%, serta menekan biaya infrastruktur sebesar 2%.
Perusahaan juga mendorong digitalisasi layanan melalui aplikasi MyXL dan AxisNet, yang kini memiliki 33,1 juta pengguna aktif bulanan, meningkat lebih dari 100% dalam tiga tahun terakhir.
Pendekatan digital ini memungkinkan XL Axiata untuk lebih memahami preferensi pelanggan dan menawarkan layanan yang lebih personal.
Baca Juga: Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2025, XL Axiata Siapkan Jaringan dan Layanan Maksimal
Hasilnya, Net Promoter Score (NPS) perusahaan mengalami peningkatan signifikan, yang turut berkontribusi pada pertumbuhan pendapatan.
Secara keuangan, XL Axiata berada dalam kondisi sehat dengan total utang kotor sebesar Rp 12,5 triliun dan utang bersih Rp 11,1 triliun.
Rasio gearing net debt to EBITDA berada di angka 2,5x, menunjukkan pengelolaan keuangan yang prudent.
Artikel Terkait
Bersama Yayasan Benih Baik, XL Axiata Beri Bantuan untuk Korban Banjir di Kalimantan
Bukti Komitmen di HR Digital, XL Axiata Raih Empat Penghargaan Bergengsi di Stellar Workplace Award 2024
iPhone 16 Pro Max vs Pixel 9 Pro XL: Perbedaan, Keunggulan, Hingga Harga Jual di Indonesia
XL Axiata Luncurkan Promo Super Hemat NO DEBAT untuk Layanan Internet Rumah XL SATU
Peringati Hari Pahlawan, XL Axiata dan PMI Kota Balikpapan Gelar Donor Darah untuk Warga
PLN dan XL Axiata Perkuat Kolaborasi Pasokan Listrik dan Transisi Energi Hijau