Dengan keberhasilan program ini, para peserta diharapkan bisa menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing, menularkan ilmu yang telah diperoleh, serta mendorong remaja lainnya untuk meningkatkan kapasitas diri dalam menciptakan keluarga sejahtera.
Kepala DP3AP2KB Kabupaten Bogor, Sussy Rahayu Agustini, menegaskan bahwa pendidikan pra-nikah menjadi langkah strategis dalam mencegah pernikahan dini dan dampak negatif yang menyertainya.
"Pernikahan dini dapat membawa risiko besar, terutama bagi anak perempuan, mulai dari komplikasi persalinan, stunting, hingga trauma psikologis," ujarnya.
Baca Juga: Pj. Bupati Bogor Buka Muscab VII IBI, Dorong Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak
Program Sekolah Pra-Nikah ini melibatkan 75 remaja dari Desa Rawa Panjang, Kecamatan Bojonggede, yang mengikuti sesi pembelajaran dari 25 Januari hingga 15 Februari 2025.
Materi disampaikan oleh dosen IPB University, tenaga medis seperti bidan desa, serta praktisi hukum.
Turut hadir dalam acara ini, Sekretaris IPB University, Kepala Pengadilan Agama Cibinong, Kepala DP3AP2KB, serta Kepala Desa Rawa Panjang. Acara wisuda berlangsung meriah dan penuh semangat sebagai komitmen bersama dalam menciptakan generasi muda yang lebih siap dalam membangun keluarga yang berkualitas. (ADV)
Artikel Terkait
Peringatan HUT ke-50, IWAPI dan Pemkab Bogor Bagikan 1.000 Box Makanan Bergizi Gratis
Pj. Bupati Bogor Tinjau Pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Puskesmas Cimandala
Pj Bupati Bogor Gelar Gerakan Pangan Murah untuk Stabilkan Harga Bahan Makanan Jelang Ramadhan
Komitmen Cari Solusi, Rakor Pemkab Bogor dan Pemprov Jabar Bahas Jalur Tambang Parung Panjang dan Puncak II
Dampingi Menteri Lingkungan Hidup, Pj Bupati Bogor Edukasi Siswa SMAN 1 Sukaraja soal Pengelolaan Sampah
Pemkot Bogor Susun RAD-PG 2025–2029, Fokus pada Ketahanan Pangan dan Gizi Berkelanjutan