Ia lebih mengutamakan pendekatan persuasif melalui sosialisasi agar para pedagang merasa dilibatkan dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap ketertiban ruang publik.
“Kalau penertiban dilakukan secara represif, tiga hari kemudian mereka balik lagi. Tapi kalau pendekatannya persuasif, mereka akan merasa memiliki dan ikut menjaga ketertiban,” jelas Ajat.
Langkah ini menjadi salah satu strategi Rudy Susmanto dalam memperbaiki wajah perkotaan di Kabupaten Bogor, terutama di kawasan padat seperti Cibinong Raya, sekaligus memperkuat komitmen terhadap pelayanan publik yang inklusif dan manusiawi. (ADV)
Artikel Terkait
Bupati Bogor Rudy Susmanto Apresiasi Forum Pemred Bogor Sebagai Mitra Strategis Pemerintah Daerah
Pemkot Bogor Gercep Siapkan Akses BaruĀ Imbas Jalan Saleh Danasasmita Ambles
Pemkot Bogor Bentuk Satgas Pemberantasan Premanisme, Dedi Rachim Minta Tindakan Tegas
Dedie Rachim Resmikan TPS 3R Katulampa, Jadi Role Model Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat di Kota Bogor
Konfercab XII PCNU Kabupaten Bogor Digelar, Sastra Winara Ajak NU Bersinergi Bangun Keumatan
Bupati Bogor Tinjau SDN Cipayung 1 Pasca Banjir, Tegaskan Segera Evaluasi Pembangunan Perumahan