Ia menambahkan bahwa penilaian selama pelatihan akan dilakukan secara menyeluruh dan adil, dengan mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk kondisi khusus seperti sakit berat atau kejadian luar biasa lainnya.
“Evaluasi tidak semata-mata hitam putih. Misalnya ada peserta yang mengalami sakit parah atau musibah, tentu perlakuannya berbeda. Semua tetap mengacu pada regulasi yang berlaku dan prinsip keadilan,” pungkasnya. (ADV)
Artikel Terkait
Wali Kota Bogor Hadiri World Cities Summit 2025 di Austria, Promosikan Solusi Urban Indonesia
Pemkot Bogor Siapkan Rp21,7 Miliar untuk Perbaikan RTLH dan Bedah Rumah di 2025
Hari Pertama Menjabat, Sekda Kota Bogor Denny Mulyadi Tancap Gas Cek Kesiapan Kantor
Atasi Kemacetan di Pusat Kota, Dishub Kota Bogor Hapus Lahan Parkir di Jalan Dewi Sartika
Temui Dispora Jabar, Pemkot Bogor Bahas Persiapan Porprov Jabar 2026,
Pemkot Bogor Dorong Pemprov Jabar Danai Perbaikan Jalan Longsor dan Porprov 2026