IBI Kesatuan Tingkatkan Daya Saing UMKM Keripik Rasti Melalui Inovasi Produksi, Keuangan, dan Pemasaran Digital

- Jumat, 18 Juli 2025 | 17:17 WIB
IBI Kesatuan Dukung UMKM Keripik Rasti Naik Kelas Lewat Inovasi Produksi dan Pemasaran Digital. (Foto/Humas IBIK Bogor.)
IBI Kesatuan Dukung UMKM Keripik Rasti Naik Kelas Lewat Inovasi Produksi dan Pemasaran Digital. (Foto/Humas IBIK Bogor.)

SEWAKTU.com - Institut Bisnis dan Informatika Kesatuan (IBIK) Bogor kembali mengukuhkan perannya sebagai institusi pendidikan tinggi yang peduli terhadap pemberdayaan masyarakat melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM).

Kegiatan ini merupakan hibah yang sumber pendanaannya dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DPPM), Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia Tahun 2025 dengan mengusung judul “Peningkatan Usaha Keripik Pisang, Singkong, dan Ubi Jalar Berbasis Teknologi Tepat Guna Menuju UMKM Naik Kelas”.

Program tersebut menyasar UMKM Keripik Rasti yang berlokasi di Desa Tegal Wangi, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor.

Baca Juga: Dorong Keberlanjutan UMKM, IBI Kesatuan Bogor Rilis Dua Aplikasi Digital: Integrated Broadcast dan HalalPro Cloud

Program yang dilaksanakan selama bulan Juni hingga Desember 2025 ini dirancang untuk menjawab berbagai tantangan yang dihadapi UMKM Keripik Rasti, terutama pada aspek produksi, manajemen keuangan, dan pemasaran.

Tim PkM terdiri dari para dosen dan mahasiswa lintas program studi, dengan pendampingan langsung oleh Ketua Tim Dr. Dewi Sarifah Tullah, M.Si., Ak., CA., serta para pakar di bidang akuntansi, manajemen bisnis, teknologi pangan, dan komunikasi digital.

Sosialisasi dan Identifikasi Permasalahan

Kegiatan diawali pada Senin, 2 Juni 2025, dengan agenda sosialisasi dan perkenalan antara Tim PkM IBI Kesatuan dan pengurus UMKM Keripik Rasti.

Dalam sesi ini, tim menyampaikan garis besar program PkM, yang bertujuan untuk membantu mitra dalam meningkatkan daya saing produk secara menyeluruh.

Baca Juga: Bersama IBI Kesatuan Bogor dan SMAN 1 Bogor, Market Day SDIT Alif Sukses Dongkrak Omzet UMKM Lokal

Dari hasil observasi awal, ditemukan sejumlah permasalahan yang krusial, seperti belum adanya standarisasi dalam proses produksi, keterbatasan kanal pemasaran yang hanya mengandalkan WhatsApp, serta tidak adanya pencatatan keuangan secara sistematis.

Produk juga belum memiliki takaran berat bersih yang terukur dan masih dikemas secara manual dengan visualisasi yang kurang konsisten.

Selain itu, aspek pengelolaan limbah dan efisiensi biaya produksi juga menjadi perhatian khusus tim.

Pelatihan Produk dan Kemasan: Perbaikan dari Hulu ke Hilir

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Fajri Ramadhan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB
X