SEWAKTU.com -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berupaya agar warganya mudah mendapatkan sembilan kebutuhan pokok (Sembako).
Selain tersedia, harga Sembako juga terjangkau masyarakat atau murah.
Neneng M (49) begitu sumringah. Warga Cijahe, Kecamatan Bogor Barat ini tak begitu sulit mendapatkan Sembako dan harganya cukup terjangkau.
Beruntung Pemkot Bogor sering melakukan gerakan pangan murah di setiap kecamatan. Sehingga warga selalu menyerbu stand-stand pasar murah tersebut.
Pemkot menegaskan keberhasilan menjaga stabilitas harga pangan. Hingga Juni 2025, inflasi year-on-year (yoy) Kota Bogor tercatat sebesar 2,16 persen, atau masih berada di dalam rentang target nasional 1,5–3,5 persen.
Kepala Bagian Perekonomian Setda Kota Bogor, Dewi Kurniasari menjelaskan, angka inflasi tersebut menunjukkan situasi ekonomi daerah yang relatif sehat dan terkendali, meski berada di tengah dinamika harga pasca-Idul Adha.
Baca Juga: Karcis Parkir Tulis Tangan Bertarif Rp50 Ribu Viral, Pemkot Yogyakarta Telusuri Praktik Liar di Sekitar Kepatihan
“Inflasi itu ibarat tekanan darah. Tidak boleh terlalu rendah, tapi juga tidak boleh tinggi. Di angka 2,16 persen ini, kita bisa bilang kondisi cukup stabil,” ujar Dewi.
“Cabai, bawang, telur, dan ayam sempat naik, tapi tak berlangsung lama. Pasokan dari wilayah seperti Ciamis, Garut, Sukabumi, dan Cianjur cukup membantu menekan gejolak harga,” tambahnya.
Strategi nasional pengendalian inflasi melalui pendekatan 4K, yaitu ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif juga terus dijalankan.
Dewi menjelaskan, hingga pertengahan tahun ini, Pemkot Bogor sudah menggelar 25 kali Gerakan Pangan Murah (GPM) dan 18 kali Pasar Murah (PM) di berbagai kecamatan.
Selain itu, sinergi dengan Bulog dan pelaku usaha pangan dari daerah sentra produksi terus diperkuat. Pemkot juga menyiapkan kompensasi inflasi jika ada kebijakan berisiko, seperti rencana kenaikan tarif air minum.
“Kami punya program BUMD Peduli Inflasi. Misalnya PDAM menyalurkan subsidi untuk bahan pokok, agar daya beli warga tetap aman,” tegas Dewi.
Langkah-langkah tersebut, menurutnya, akan terus diperkuat untuk menjaga agar inflasi tetap dalam kendali hingga akhir 2025.***
Artikel Terkait
Rekomendasi Sampo untuk Mengatasi Ketombe dan Rambut Rontok
7 Film dan Serial Superhero Paling Dinantikan Tahun 2025
Ibu Muda Meninggal Dunia Saat Menonton Karnaval Sound Horeg di Lumajang
Gegara Candaan Bom, Penumpang Lion Air Rute Jakarta–Medan Diturunkan Usai Bikin Panik
Viral Komunitas “Teriak Bersama” di Chicago, Jadi Pelampiasan Emosi dan Stres Warga