Polemik Anggaran Besar Makan Bergizi Gratis, Efektif Atau Boros?

- Selasa, 23 September 2025 | 14:27 WIB
Sidang DPR membahas anggaran Rp10 triliun untuk program makan gratis yang kini diperdebatkan setelah muncul kasus keracunan massal. Foto: Ilustrasi.
Sidang DPR membahas anggaran Rp10 triliun untuk program makan gratis yang kini diperdebatkan setelah muncul kasus keracunan massal. Foto: Ilustrasi.

Polemik yang muncul antara lain:

  1. Efektivitas Anggaran – apakah Rp10 triliun benar-benar berdampak signifikan terhadap perbaikan gizi?
  2. Rawan Korupsi – anggaran besar rawan penyalahgunaan, terutama di level daerah.
  3. Prioritas Belanja Negara – ada yang menilai anggaran lebih baik dialokasikan untuk infrastruktur kesehatan dan pendidikan.

Di media sosial, perdebatan juga panas. Ada yang mendukung penuh karena program membantu keluarga miskin, ada pula yang skeptis karena kasus keracunan dianggap bukti lemahnya eksekusi.

Baca Juga: Kondisi Fahmi Bo Semakin Memburuk, Publik Diingatkan Pentingnya Cek Kesehatan Sejak Dini

Tanggapan Pemerintah: Evaluasi Tanpa Henti

Pemerintah menegaskan tidak akan membatalkan program, tapi melakukan evaluasi menyeluruh. Presiden menekankan bahwa setiap penyedia katering harus mengantongi sertifikasi BPOM, sementara pengawasan lapangan diperketat.

Menteri Keuangan juga memastikan penggunaan anggaran akan lebih transparan, termasuk mekanisme audit oleh BPK.

"Kami sadar ada banyak kritik. Tapi ini program jangka panjang untuk generasi emas 2045. Tidak boleh berhenti hanya karena beberapa kendala awal,” ujar Menteri Keuangan.

Baca Juga: Aktor Fahmi Bo Kurus dan Terbaring Lemah, Dukungan Publik Mengalir di Media Sosial

Antara Politik dan Masa Depan Anak Bangsa

Tak bisa dipungkiri, program makan gratis juga punya nuansa politik. Ia menjadi simbol kepedulian pemerintah pada rakyat kecil sekaligus ujian besar bagi kredibilitas Presiden.

Jika berhasil, program ini bisa jadi legacy monumental. Tapi jika terus dibayang-bayangi kasus seperti keracunan massal, ia bisa berubah jadi boomerang politik.

Program makan gratis dengan anggaran Rp10 triliun adalah bukti ambisi pemerintah membangun masa depan gizi anak Indonesia. Namun, kasus keracunan massal jadi sinyal bahwa pengawasan, transparansi, dan eksekusi harus jauh lebih serius.

Pada akhirnya, publik menunggu: apakah uang triliunan rupiah benar-benar sampai ke perut anak-anak Indonesia dengan aman, atau justru menguap tanpa hasil nyata?***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mahmud Amsori

Tags

Artikel Terkait

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB
X