Sementara Menteri Keuangan memastikan bahwa ke depan, alokasi anggaran akan berbasis kinerja, sehingga katering yang melanggar aturan bisa langsung dicoret dari daftar.
Baca Juga: Pro-Kontra Program MBG: Antara Gizi Murid, Risiko Keamanan Pangan, dan Alarm Serius Pemerintah
Dari Krisis ke Kesempatan
Meski menuai kritik, para pakar melihat kasus keracunan ini sebagai momentum penting untuk memperbaiki sistem.
"Ini bukan alasan untuk menghentikan program, tapi untuk memperbaikinya agar lebih aman dan tepat sasaran,” tegas Prof. Andi.
Jika rekomendasi dijalankan, program MBG bisa menjadi legacy besar pemerintah sekaligus alat nyata melawan stunting.
Kasus keracunan massal memang mencoreng wajah program makan gratis. Namun, dengan evaluasi serius, pengawasan ketat, dan keterlibatan masyarakat, program ini tetap bisa jadi investasi emas untuk masa depan anak bangsa.***
Artikel Terkait
Kondisi Fahmi Bo Semakin Memburuk, Publik Diingatkan Pentingnya Cek Kesehatan Sejak Dini
Gudang Rongsok di Bantul Ludes Terbakar, Kerugian Capai Rp150 Juta
Status Awas Gunung Lewotobi, Badan Geologi Ingatkan Ancaman Erupsi ke Pemukiman Warga
Pro-Kontra Program MBG: Antara Gizi Murid, Risiko Keamanan Pangan, dan Alarm Serius Pemerintah
Anak Sekolah Keracunan Massal, Program Makan Bergizi Gratis Disorot
Polemik Anggaran Besar Makan Bergizi Gratis, Efektif Atau Boros?
Cerita di Balik Keracunan Massal Makan Bergizi Gratis yang Berujung Trauma