Kenaikan harga beras terasa langsung di meja makan rakyat kecil. Ibu rumah tangga harus mengurangi porsi belanja, sementara pedagang warung makan terpaksa menaikkan harga nasi.
"Beras naik, otomatis harga nasi ikut naik. Kalau nggak, rugi. Tapi pelanggan juga jadi sepi," keluh Amin, pemilik warung di Yogyakarta.
Baca Juga: Harga Beras Naik Lagi di September 2025, Panen Melimpah Tak Mempengaruhi
Risiko Inflasi & Stabilitas Ekonomi
Ekonom memperingatkan bahwa jika harga beras terus naik, inflasi pangan bisa menembus 5% year-on-year hingga akhir 2025. Kondisi ini berisiko menekan daya beli masyarakat menengah ke bawah, sekaligus memperlemah stabilitas ekonomi nasional.
Fenomena harga beras 2025 menunjukkan bahwa ketahanan pangan nasional sangat dipengaruhi faktor global. Produksi melimpah belum cukup jika distribusi, impor, dan manajemen stok tidak sigap.
Pemerintah kini ditantang untuk segera mengendalikan harga demi melindungi daya beli rakyat. Karena bagi masyarakat kecil, beras bukan sekadar komoditas, tapi penentu kualitas hidup sehari-hari.***
Artikel Terkait
Mengapa 24 September Jadi Hari Tani Nasional? Simak Sejarah dan Makna Lahirnya UUPA 1960
Menggali Makna Hari Tani Nasional 24 September 2025, Refleksi dan Harapan untuk Petani Muda
Petani Milenial Jadi Harapan Baru di Hari Tani Nasional 24 September 2025
Peringati Hari Tani Nasional 2025: Refleksi Agraria, Teknologi, dan Kedaulatan Pangan di Era Digital
Harga Beras Naik Lagi di September 2025, Panen Melimpah Tak Mempengaruhi
Kenapa Harga Beras Naik Meski Panen Raya? Ini Analisisnya
Harga Beras Mahal di September 2025, Konsumen Tertekan, Pedagang Ikut Pusing