SEWAKTU.com - Nama Ratu Atut Chosiyah sudah lama melekat dalam ingatan publik sebagai simbol dinasti politik di Provinsi Banten.
Sejak menjabat sebagai Gubernur Banten pada 2007, Atut bersama keluarganya membangun jaringan politik yang begitu kuat.
Anak, adik, hingga menantunya pernah menduduki posisi strategis di pemerintahan daerah.
Namun, kejayaan dinasti ini tak lepas dari bayang-bayang kasus korupsi yang menjerat beberapa anggotanya.
Kasus pertama yang menyeret nama Ratu Atut mencuat pada 2013, ketika Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar.
Baca Juga: Air Mata di Balik Sidang Cerai Tasya Farasya, Nafkah Anak Rp100 Jadi Simbol Kekuatan
Ia terbukti menerima suap untuk memenangkan sengketa Pilkada Lebak, Banten.
Uang suap tersebut diduga berasal dari adik Atut, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, dengan sepengetahuan sang gubernur.
Sejak saat itu, publik mulai menyoroti kekuatan politik keluarga Atut di Banten.
Dinasti yang tadinya dikenal karena pengaruh besarnya, kini berubah citra menjadi keluarga pejabat yang lekat dengan praktik korupsi.
Pada Desember 2014, Ratu Atut divonis bersalah dalam kasus suap Pilkada Lebak.
Ia dijatuhi hukuman 4 tahun penjara, yang kemudian diperberat menjadi 7 tahun setelah kasasi di Mahkamah Agung.
Baca Juga: Tasya Farasya Ajukan Cerai, Nafkah Anak Dituntut Rp100
Tidak berhenti di situ, Atut juga kembali dijerat kasus korupsi pengadaan alat kesehatan (Alkes) di Dinas Kesehatan Provinsi Banten tahun 2012.
Artikel Terkait
Ketua DPRD Kota Bogor Adityawarman Adil Sampaikan Komitmen Berantas Korupsi di Forum KPK
Tom Lembong Divonis 4,5 Tahun Penjara dalam Kasus Korupsi Impor Gula
Lirik Lagu Indonesia Pusaka Diubah Jadi Sindiran Korupsi, Video Pria Ini Viral dan Tuai Pro-Kontra
Iwan Kurniawan Lukminto Susul Sang Kakak Jadi Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Pemberian Kredit Bank ke PT Sritex
KPK Naikkan Kasus Dugaan Korupsi Haji ke Tahap Penyidikan, Eks Menag Yaqut Sudah Dimintai Keterangan
Presiden Prabowo Copot Immanuel Ebenezer dari Kursi Wamenaker Usai Terseret Kasus Korupsi