Selamat Jalan Maestro, Ki Anom Suroto Sang Penjaga Wayang Purwa

- Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:31 WIB
Ki Anom Suroto, sang maestro wayang kulit asal Solo meninggal dunia pada hari ini (23/10). Foto: Istimewa.
Ki Anom Suroto, sang maestro wayang kulit asal Solo meninggal dunia pada hari ini (23/10). Foto: Istimewa.

SEWAKTU.com - Suasana duka menyelimuti dunia seni pedalangan Indonesia. Kanjeng Raden Tumenggung Haryo Lebdo Nagoro, atau yang lebih dikenal dengan nama Ki Anom Suroto, berpulang untuk selamanya pada Kamis (23/10) di usia 77 tahun.

Kabar duka ini datang dari Jatmiko, putra almarhum, yang juga meneruskan tradisi pedalangan keluarga.

Mengutip merdeka.com saat dihubungi, ia membenarkan bahwa sang ayah telah meninggal dunia setelah beberapa hari menjalani perawatan di RS Dr Oen Kandangsapi, Solo.

"Iya benar, bapak meninggal dunia tadi. Ini saya masih ngurus jenazahnya,” ucap Jatmiko singkat, menahan haru.

Baca Juga: Dalang Legendaris Ki Anom Suroto Tutup Usia di Usia 77 Tahun

Empat hari terakhir menjadi perjuangan berat bagi keluarga besar Ki Anom Suroto.

Dalang kondang yang dikenal lewat sabetan lembut dan suara khasnya itu harus dirawat akibat penyakit jantung. Meski tim medis telah berupaya maksimal, takdir berkata lain.

"Sudah empat hari di rumah sakit. Sakitnya jantung,” jelas Jatmiko.

Jenazah kini disemayamkan di Ndalem Timasan, Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo, rumah sekaligus sanggar seni tempat Ki Anom Suroto selama ini mengabdikan hidupnya untuk melestarikan budaya Jawa. Di tempat itulah banyak dalang muda lahir dan belajar langsung dari sang maestro.

Lahir di Klaten, 11 Agustus 1948, Ki Anom Suroto telah menorehkan perjalanan panjang di dunia pewayangan.

Sejak kecil, ia tumbuh di lingkungan seniman dan belajar langsung dari ayahnya, Ki Sadiyun Harjadarsana.

Baca Juga: Viral! Istri di Aceh Singkil Diceraikan 2 Hari Sebelum Suami Dilantik Jadi PPPK

Di usia 12 tahun, ia sudah memegang kendali kelir dan memainkan tokoh-tokoh Mahabharata serta Ramayana dengan penuh penghayatan.

Namanya melejit pada era 1970-an, saat pertunjukan wayang masih menjadi hiburan utama masyarakat Jawa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mahmud Amsori

Tags

Artikel Terkait

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB
X