Dengan gaya khas yang halus namun tegas, Ki Anom Suroto mampu membuat setiap lakon terasa hidup bukan hanya tontonan, tapi juga tuntunan.
Baca Juga: Kisah Safitri Aceh Singkil, Istri yang Diceraikan 2 Hari Sebelum Suami Dilantik PPPK
Tidak berlebihan jika ia disebut sebagai ikon pelestarian budaya Jawa. Dari panggung ke panggung, dari desa hingga istana, Ki Anom Suroto membawa pesan moral, spiritual, dan nasionalisme lewat kisah pewayangan. Ia menjadi jembatan antara tradisi dan zaman modern.
Kini, sang dalang telah berpulang. Namun suaranya akan terus menggema dalam setiap bayangan wayang yang menari di balik kelir, dalam setiap gending yang mengalun lembut di malam-malam pertunjukan.
Selamat jalan, Ki Anom Suroto. Indonesia berterima kasih atas warisan budaya yang kau jaga dengan sepenuh jiwa.***
Artikel Terkait
Mengapa Publik Begitu Terpukul dengan Isu Perceraian Raisa dan Hamish Daud?
Mau Liburan ke Borobudur? Ini 7 Hotel Terbaik di Magelang 2025, Murah, Nyaman, Fasilitas Lengkap!
Tempat Menginap Nyaman di Magelang, Dari Budget Hemat Sampai Mewah Ada Disini!
Mau Staycation di Magelang? Ini Pilihan Hotel Terbaiknya!
Hari Santri 2025, Bupati Bogor Ajak Santri Kuasai Ilmu, Akhlak, dan Teknologi
Rudy Susmanto Resmikan Flyover Soebianto dan JPO Tenjo, Simbol Kolaborasi Pemkab Bogor dan Swasta
Dari Budaya Sunda, Dedi Mulyadi Ajak Masyarakat Rawat Toleransi dan Etika