Ia percaya bahwa setiap tokoh wayang menyimpan pesan kebijaksanaan yang relevan untuk kehidupan modern.
Baca Juga: Waspada Influenza A Meningkat di Indonesia! Ini 7 Tanda yang Perlu Kamu Ketahui
Warisan Abadi
Kini, suara khas Ki Anom memang telah terhenti, tetapi gema ajarannya masih hidup di hati para penerusnya.
Ribuan pementasan, puluhan murid, dan jutaan pendengar menjadi bukti nyata bahwa dedikasinya tak akan pernah pudar.
Dalam setiap tabuhan gamelan, dalam setiap kisah Pandawa dan Kurawa yang dibawakan, nama Ki Anom Suroto akan selalu disebut bukan sekadar dalang, tapi legenda.
“Wayang adalah cermin kehidupan. Selama manusia masih punya hati, lakon itu tak akan pernah usai.” Ki Anom Suroto (1948–2025)
Artikel Terkait
Rudy Susmanto Resmikan Flyover Soebianto dan JPO Tenjo, Simbol Kolaborasi Pemkab Bogor dan Swasta
Dari Budaya Sunda, Dedi Mulyadi Ajak Masyarakat Rawat Toleransi dan Etika
Viral! Istri di Aceh Singkil Diceraikan 2 Hari Sebelum Suami Dilantik Jadi PPPK
Kisah Safitri Aceh Singkil, Istri yang Diceraikan 2 Hari Sebelum Suami Dilantik PPPK
Wabah Influenza A Meluas di Indonesia, Kenali Tanda Awalnya Sebelum Terlambat
Kasus Influenza A Meningkat, Begini Gejala dan Cara Mencegahnya Terutama untuk Anak-anak
Saat Anak Terbaring Lemas Karena Influenza A, Ini yang Perlu Kita Sadari
Influenza A vs B, Apa Bedanya dan Siapa yang Paling Berisiko?