1. Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan:
Masyarakat yang aktif menjadi lebih sadar akan pentingnya perawatan kesehatan ibu dan anak, termasuk gizi seimbang, praktik sanitasi, dan tanda bahaya kehamilan.
2. Memperluas cakupan layanan kesehatan:
Keterlibatan aktif di tingkat komunitas, seperti melalui Posyandu, membantu memastikan layanan kesehatan menjangkau lebih banyak orang, termasuk mereka yang tinggal di daerah terpencil.
3. Memungkinkan deteksi dini komplikasi:
Partisipasi masyarakat dalam program-program seperti kelas ibu hamil atau pemantauan oleh kader Posyandu dapat membantu mengidentifikasi risiko dan komplikasi sedini mungkin, sehingga penanganan yang cepat dapat dilakukan.
4. Membangun kepercayaan pada sistem kesehatan:
Keterlibatan masyarakat, seperti dalam diskusi dan dialog, dapat membantu membangun kepercayaan yang dibutuhkan untuk memastikan masyarakat mengikuti anjuran kesehatan dan layanan yang tersedia.
5. Mengatasi misinformasi dan stigma:
Partisipasi aktif dapat menjadi cara efektif untuk mengatasi disinformasi dan stigma seputar isu kesehatan ibu dan anak melalui komunikasi dan edukasi yang dibangun di tingkat komunitas.
6. Meningkatkan kualitas layanan kesehatan:
Dengan adanya pengawasan dan dukungan dari masyarakat, penyedia layanan kesehatan didorong untuk memberikan pelayanan yang lebih berkualitas dan dapat diakses oleh semua kalangan.
Untuk mencegah terjadinya kematian ibu dan bayi perlu dilakukan beberapa Upaya Pencegahan mulai dari pemeriksaan kehamilan rutin, pemenuhan nutrisi, hingga perawatan bayi yang tepat. Selain itu, penting juga untuk mengatur jarak kelahiran, melakukan keluarga berencana, dan memastikan persalinan dibantu oleh tenaga kesehatan profesional.
Untuk ibu hamil dan persalinan hal-hal yang perlu dilakukan antara lain :
1. Periksa kehamilan secara teratur
Artikel Terkait
Dinkes Kota Bogor Luncurkan Program Integrasi Layanan Primer di Seluruh Puskesmas, Labkesda, dan Posyandu Se-Kota Bogor
Berikan Pelayanan Terbaik, Dinkes Kota Bogor Raih Peringkat Ketiga Kepuasan Publik
Dinkes Kota Bogor Siapkan Langkah Antisipasi Hadapi Ancaman HMPV
Dinkes Kota Bogor Sebut Hanya 23 Persen Retail Modern yang Terapkan Perda Kawasan Tanpa Rokok
Lewat Program Gebrak Siputik, Dinkes Kota Bogor Gandeng Fasyankes Swasta Tingkatkan Cakupan Imunisasi Anak