Lakukan pemeriksaan kehamilan minimal empat kali sesuai jadwal, atau lebih sering jika ada risiko.
2. Perhatikan asupan nutrisi
Konsumsi makanan bergizi dan suplemen vitamin (MMS) untuk mencegah masalah seperti Kurang Energi Kronis (KEK) dan anemia.
3. Keluarga berencana
Tunda usia pernikahan dini dan atur jarak kehamilan minimal 2 tahun untuk mengurangi risiko pada ibu yang berisiko tinggi.
4. Libatkan keluarga
Dukung istri selama kehamilan dan persalinan, dan pastikan persalinan dilakukan di fasilitas kesehatan dengan bidan atau dokter yang terampil.
5. Deteksi dini komplikasi
Segera cari pertolongan ke tenaga kesehatan bila ada komplikasi. Tenaga kesehatan dapat mendeteksi dini dan menangani komplikasi seperti perdarahan.
Pemerintah Kota Bogor mengajak seluruh masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga kesehatan ibu dan bayi. Upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi tidak dapat hanya dilakukan oleh tenaga kesehatan, tetapi juga membutuhkan dukungan keluarga dan lingkungan sekitar.
Kepada seluruh warga Kota Bogor, khususnya ibu hamil, keluarga, dan masyarakat, diimbau untuk lebih waspada terhadap tanda bahaya kehamilan dan kondisi bayi baru lahir, serta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat bila ada keluhan.
Pemeriksaan kehamilan secara teratur dan sesuai jadwal merupakan langkah penting untuk mencegah risiko komplikasi yang dapat membahayakan ibu maupun janin.
Keluarga diharapkan dapat menjadi pendamping utama bagi ibu hamil, memastikan asupan gizi yang baik, mendukung istirahat cukup, serta memfasilitasi akses ke layanan kesehatan bila diperlukan.
Sementara itu, masyarakat di lingkungan sekitar diharapkan aktif membantu pemantauan ibu hamil dan balita, serta ikut menyebarkan informasi kesehatan yang benar.
Dinas Kesehatan juga mengingatkan pentingnya peran kader, bidan, dan tokoh masyarakat dalam mengedukasi dan menggerakkan warga untuk ikut berpartisipasi dalam program- program kesehatan ibu dan anak, termasuk kelas ibu hamil, kelas balita, serta kegiatan posyandu.
Dengan kolaborasi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan seluruh lapisan masyarakat, diharapkan Kota Bogor dapat terus memperkuat komitmen dalam menjaga keselamatan ibu dan bayi.
Artikel Terkait
Dinkes Kota Bogor Luncurkan Program Integrasi Layanan Primer di Seluruh Puskesmas, Labkesda, dan Posyandu Se-Kota Bogor
Berikan Pelayanan Terbaik, Dinkes Kota Bogor Raih Peringkat Ketiga Kepuasan Publik
Dinkes Kota Bogor Siapkan Langkah Antisipasi Hadapi Ancaman HMPV
Dinkes Kota Bogor Sebut Hanya 23 Persen Retail Modern yang Terapkan Perda Kawasan Tanpa Rokok
Lewat Program Gebrak Siputik, Dinkes Kota Bogor Gandeng Fasyankes Swasta Tingkatkan Cakupan Imunisasi Anak