Nanang Gimbal Dituntut 15 Tahun Penjara, Drama Berdarah di Balik Perselisihan Dua Warga Cibarusah

- Jumat, 31 Oktober 2025 | 12:58 WIB
Nanang Irawan alias Gimbal dituntut hukuman 15 tahun penjara atas tindakannya membunuh aktor Sandy Permana. Foto: Istimewa.
Nanang Irawan alias Gimbal dituntut hukuman 15 tahun penjara atas tindakannya membunuh aktor Sandy Permana. Foto: Istimewa.

SEWAKTU.com - Siang di Pengadilan Negeri Cikarang terasa tegang. Nanang Irawan alias Gimbal, pria yang dulu dikenal ramah di lingkungannya, kini duduk diam di kursi terdakwa.

Jaksa penuntut umum membacakan tuntutan, 15 tahun penjara atas kasus pembunuhan artis sinetron Sandy Permana, pemeran dalam sinetron legendaris Mak Lampir.

Di balik lembaran tuntutan itu, tersimpan kisah panjang dua tetangga yang dulunya akrab sebelum konflik kecil berubah menjadi tragedi besar.

Nanang dan Sandy sudah saling kenal sejak 2017. Mereka tinggal di Cibarusah, Bekasi, Jawa Barat, di lingkungan yang sama dan sempat berhubungan baik.

Namun, hubungan itu berubah drastis ketika Sandy mendirikan tenda pernikahan yang sebagian berdiri di atas lahan milik Nanang.

Tak hanya itu, pohon di halaman rumah Nanang ikut ditebang tanpa izin. Sejak saat itu, kedua pria ini berhenti bertegur sapa.

Baca Juga: Tragedi di Cikarang, Nanang Gimbal Dituntut 15 Tahun Penjara atas Kematian Sandy Permana

"Dari hal kecil bisa jadi besar, kalau tak ada saling menghormati,” ujar salah satu warga yang menyaksikan perubahan hubungan mereka.

Waktu berjalan, tapi bara di hati keduanya tak pernah padam. Pada Oktober 2024, dalam rapat warga, Sandy kembali terlibat adu mulut dengan istri Ketua RT. Nanang mencoba menengahi, namun justru diserang dengan kata-kata menyinggung.

Malam itu menjadi titik balik hubungan mereka benar-benar membeku dalam diam yang penuh emosi.

Tanggal 12 Januari 2025, cuaca siang itu cerah. Nanang sedang memperbaiki motor di depan rumah ketika Sandy melintas sambil meludah sebuah tindakan kecil yang ternyata menyulut ledakan besar.

Dalam hitungan detik, perkelahian pecah. Nanang menusuk perut Sandy, lalu menghujamkan pisau ke dada dan leher.

Sandy sempat berlari, namun kembali diserang dari belakang hingga tersungkur bersimbah darah di jalan depan rumah.

"Teriakan minta tolong terdengar keras. Kami langsung keluar rumah,” kata salah satu saksi di lokasi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mahmud Amsori

Tags

Artikel Terkait

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB
X