Seruan "All Eyes On Rafah" ini dimaksudkan sebagai permintaan bagi banyak orang untuk tidak berpaling dari apa yang terjadi di kota Rafah.
Kawasan ini dihuni sebanyak 1,4 juta pengungsi yang berlindung dari serangan yang menggempur Gaza.
Organisasi kemanusiaan seperti Save the Children, Oxfam, American for Justice in Palestine Action, Jewish Voice for Peace dan Palestine Solidarity Campaign kemudian mengulangi seruan tersebut, dan kini seruan "All Eyes on Rafah" telah digunakan sebagai seruan pada aksi demo di Paris, London, Belanda, New York, Los Angeles, dan sekitarnya.
Baca Juga: Sederet Negara yang Muak dengan Serangan Brutal Israel ke Rafah Palestina
Terdapat lebih dari 195.000 postingan dengan jutaan penayangan dengan tagar #AllEyesOnRafah di TikTok dan topik tersebut menjadi trending di Instagram pada hari Selasa, dan hampir 100.000 postingan lainnya telah dibuat.
Prancis mengecam aksi brutal yang dilakukan Israel tersebut. Hal itu dilontarkan langsung oleh Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang meminta agar operasi militer Israel di Rafah segera dihentikan.
Tak cuma Prancis yang meminta aksi gencatan senjata tersebut. Jerman yang dikenal sebagai pendukung setia sekaligus pengekspor senjata utama Israel menunjukan perubahan sikap.
Robert Habeck yang merupakan politisi Jerman mengkritik serangan Israel di Jalur Gaza yang dianggap tidak sesuai dengan hukum internasional.