SEWAKTU.com -- Situasi di perbatasan Israel dan Lebanon semakin memanas, memicu kekhawatiran akan pecahnya perang besar antara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan kelompok Hizbullah.
Militer Israel dilaporkan bersiap melakukan serangan darat terhadap Hizbullah, yang telah meningkatkan ketegangan di kawasan tersebut.
Merespons eskalasi ini, sejumlah negara mulai bersiap mengevakuasi warganya dari Lebanon.
Turki, China, Inggris, dan Amerika Serikat termasuk di antara negara-negara yang telah mengumumkan rencana evakuasi.
Baca Juga: Ratusan Ribu Warga Israel Trauma Mental Usai 200 Rudal Hizbullah Mendaraat Mulus di Negara Zionis
Kementerian Pertahanan Turki menegaskan bahwa mereka sedang mempersiapkan evakuasi bagi warga Turki serta warga negara asing yang berada di Lebanon.
Pernyataan ini muncul setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa tidak akan ada gencatan senjata dengan Hizbullah.
China juga telah memperingatkan warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Lebanon di tengah serangan udara Israel yang berlanjut.
Kedutaan Besar China di Lebanon telah mengeluarkan imbauan resmi bagi warganya untuk segera meninggalkan negara itu.
Sementara itu, Australia mendesak sekitar 15.000 warganya yang berada di Lebanon untuk segera meninggalkan negara tersebut.
Baca Juga: Bisa Dilihat Secara Tidak Langsung, Ini 7 Bahasa Tubuh Orang yang Tidak Menyukaimu
Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, mengonfirmasi bahwa pemerintahnya telah menyiapkan rencana darurat, termasuk evakuasi melalui jalur laut, meski rincian lebih lanjut belum diberikan.
Amerika Serikat juga mengumumkan bahwa mereka akan mengirim pasukan tambahan untuk membantu proses evakuasi warga negaranya dari Lebanon.
Saat ini, AS telah memiliki sekitar 40.000 tentara di kawasan tersebut, dan kemungkinan jumlahnya akan bertambah.