news

Pemkot Bogor Gencarkan Program Sanitasi dan Intervensi Langsung untuk Mempercepat Penurunan Stunting

Senin, 28 Oktober 2024 | 12:32 WIB
TURUNKAN STUNTING: Pemkot Bogor Gelar Evaluasi dan Monitoring TPPS di Bogor Creative Center (BCC) untuk menggenjot percepatan penurunan stunting. (Foto/Tim Publikasi/Humas Pemkot Bogor.)

 

SEWAKTU.com -- Pemerintah Kota Bogor meningkatkan upaya penanganan stunting dengan menggerakkan jajaran kecamatan hingga kelurahan.

Langkah ini dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah, yang juga merupakan Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Bogor.

Syarifah aktif melakukan pemantauan dan mengevaluasi intervensi yang dianggap paling efektif dalam menurunkan angka stunting.

Baca Juga: Beres Retreat Kabinet Merah Putih, Menteri LH Hanif Faisol Tancap Gas Tinjau TPST Bantargebang

Dalam kegiatan evaluasi dan monitoring TPPS yang berlangsung di Bogor Creative Center (BCC) belum lama ini, Syarifah menjelaskan pentingnya sanitasi lingkungan sebagai bagian dari penanganan stunting.

Menurutnya, ada korelasi yang erat antara kebersihan lingkungan, terutama dalam program Open Defecation Free (ODF) atau bebas buang air besar sembarangan, dengan angka stunting di Kota Bogor.

"Data menunjukkan stunting berkaitan erat dengan kondisi fisik lingkungan yang kumuh. Di wilayah dengan ODF tinggi, angka stunting juga cenderung tinggi. Karena itu, pendekatan sanitasi menjadi hal penting dalam strategi penurunan stunting," ungkap Syarifah.

Baca Juga: Hadir Bersama Sang Istri, Tri Adhianto Kompak Satukan Ribuan Ibu di Festival Majelis Taklim Bekasi

Pemkot Bogor telah membentuk tim khusus untuk mempercepat penurunan ODF. Tim ini melakukan pendekatan bertahap, mulai dari dua kelurahan yang sudah ODF dan kini telah bertambah menjadi 18 kelurahan.

Langkah serupa akan terus diperluas hingga mencakup lebih banyak wilayah.

Dalam presentasinya di hadapan para lurah dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pendamping, Syarifah menyebutkan dua target utama TPPS, yakni menurunkan angka stunting yang ada dan mencegah keluarga berisiko stunting agar tidak menimbulkan kasus baru.

Setiap anak yang berpotensi stunting dipantau berdasarkan data by name by address, khususnya bagi anak di bawah dua tahun (Baduta).

Baca Juga: Ronald Tannur Ditangkap Kembali, Kejati Jawa Timur Eksekusi Putusan Kasasi Pembunuhan Dini Sera Afriyanti

Halaman:

Tags

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB