SEWAKTU.com – Ribuan warga Gaza tumpah ruah ke jalan pada Rabu, 15 Januari 2025, untuk merayakan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Kesepakatan tersebut menandai berakhirnya perang selama lebih dari 15 bulan yang menyebabkan ribuan nyawa melayang dan kehancuran besar di wilayah tersebut.
Kesepakatan ini juga mencakup pembebasan sandera dari kedua pihak, meskipun beberapa poin perjanjian masih perlu diselesaikan. Meskipun begitu, suasana euforia menyelimuti Gaza.
Baca Juga: Dukung Program Pemkab Bogor, Pj. Bupati Bogor Apresiasi Peran Baznas dalam Pembangunan Daerah
Dilansir Sewaktu.com dari laporan AFP, warga Gaza saling berpelukan, bersorak, dan mengabadikan momen bersejarah ini.
“Saya masih tak percaya mimpi buruk ini akhirnya berakhir. Selama lebih dari setahun, kami kehilangan segalanya, termasuk anggota keluarga yang kami cintai,” ujar Randa Sameeh (45), seorang pengungsi dari Kota Gaza yang kini tinggal di Kamp Nuseirat.
Sameeh mengungkapkan setelah gencatan senjata berlaku, ia berencana mengunjungi makam keluarganya yang tewas akibat perang.
“Kami menguburkan mereka di pemakaman Deir El Balah yang seadanya. Rencananya, kami akan membangun kuburan baru dan menuliskan nama mereka,” tambahnya dengan suara haru.
Suasana perayaan juga terlihat di luar Rumah Sakit Syuhada Al Aqsa di Deir Al Balah.
Ratusan warga Palestina berkumpul, mengibarkan bendera, bernyanyi, dan meneriakkan yel-yel kemenangan.
Lokasi ini menjadi simbol harapan bagi warga Gaza, meski banyak korban perang dirawat di dalamnya.
Gencatan senjata ini memberi secercah harapan bagi penduduk Gaza yang telah menghadapi konflik berkepanjangan.