SEWAKTU.com -- Ratusan massa yang mengatasnamakan diri sebagai Tim Pembela Ulama dan Aktivis melakukan aksi unjuk rasa di dekat kediaman Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, di kawasan Sumber, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, pada kemarin hari, Sabtu (13/4).
Aksi tersebut dilakukan untuk menuntut kejelasan mengenai keaslian ijazah Sarjana Kehutanan milik Presiden Jokowi yang diperoleh dari Universitas Gadjah Mada (UGM).
Namun, massa tidak diizinkan berada tepat di depan rumah Presiden. Hanya empat orang perwakilan yang diberi akses untuk bertemu langsung dengan Jokowi.
Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi tidak menunjukkan ijazah asli yang diminta, dengan alasan bahwa para pengunjuk rasa tidak memiliki kewenangan untuk memeriksa dokumen tersebut.
Keempat perwakilan akhirnya memutuskan untuk pulang dan berencana melanjutkan proses hukum melalui jalur pengadilan dengan dalih keterbatasan akses informasi publik.
Di sisi lain, Jokowi menyatakan bahwa tuduhan terhadap dirinya merupakan bentuk fitnah dan pencemaran nama baik.
Ia mengaku telah berkoordinasi dengan tim hukum untuk mempertimbangkan langkah hukum terhadap pihak-pihak yang terus menggulirkan isu tersebut.
Menariknya, sebelum menerima perwakilan massa, Jokowi sempat mengajak para wartawan yang hadir untuk melihat langsung koleksi ijazahnya mulai dari tingkat SD hingga perguruan tinggi.
Namun, pengambilan gambar tidak diizinkan. Ijazah dari Fakultas Kehutanan UGM yang ditunjukkan kepada wartawan memiliki foto yang sama dengan yang sempat beredar di media sosial.
Aksi ini juga diwarnai kehadiran ratusan pendukung Presiden Jokowi yang membuat barisan di sepanjang jalan menuju kediamannya, menciptakan ketegangan antara dua kelompok massa. Meski demikian, situasi tetap terkendali berkat pengamanan aparat.