SEWAKTU.com — Nama Marcella Santoso baru-baru ini menjadi buah bibir setelah Kejaksaan Agung menetapkannya sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap terkait putusan lepas ekspor crude palm oil (CPO).
Tak hanya itu, sang suami, Ariyanto Bakri, juga ikut dijerat hukum atas keterlibatannya dalam kasus serupa.
Kasus ini makin menjadi sorotan setelah menyeret sejumlah pejabat pengadilan dan hakim aktif yang diduga menerima suap hingga total Rp60 miliar demi membebaskan klien korporasi Marcella dari jerat hukum.
Baca Juga: Terseret Kasus Korupsi CPO Rp11,8 Triliun, Inilah Sosok Pemilik Wilmar Group yang Jadi Sorotan
Sebelum tersandung kasus ini, Marcella dikenal luas sebagai advokat ternama dengan rekam jejak gemilang.
Ia pernah menangani perkara publik besar dan menjadi representasi hukum bagi perusahaan nasional serta multinasional di sektor kelapa sawit.
Namun kini, citra profesionalnya tercoreng di tengah tudingan obstruction of justice dan suap kepada aparat peradilan.
Dikutip Sewaktu.com dari akun Instagram @folkkonoha, Marcella Santoso merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia yang berhasil meraih gelar doktor dalam bidang hukum.
Baca Juga: Program BAGAS Warnai Kabogorfest 2025, Warga Antusias Dapat Sayur dan Buah Gratis
Selain aktif sebagai dosen pengampu mata kuliah teori hukum feminis di almamaternya, ia juga menjadi partner di firma hukum AALF Legal & Tax Consultant.
Sebagai praktisi hukum, Marcella kerap mewakili korporasi besar seperti Wilmar Group, Permata Hijau Group, dan Musim Mas Group.
Namanya bahkan sempat muncul dalam tim hukum perkara pembunuhan Brigadir J dan kasus obstruction of justice yang menyusulnya.
Tak hanya itu, Marcella juga pernah membela Rafael Alun Trisambodo, mantan pejabat pajak yang disorot karena kekayaan tidak wajar, serta Harvey Moeis, suami artis Sandra Dewi, dalam perkara pertambangan.