news

Pemkot Bandung Fokus Benahi Infrastruktur Ramah Disabilitas, Trotoar Aspal Jadi Pilot Project

Senin, 30 Juni 2025 | 14:24 WIB
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan. (Foto/Humas Kota Bandung.)

SEWAKTU.com – Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengakui bahwa hingga kini Kota Bandung belum sepenuhnya menjadi kota yang ramah bagi anak-anak dan penyandang disabilitas.

Meski begitu, upaya perbaikan terus dilakukan, salah satunya melalui pembangunan trotoar ramah disabilitas yang kini tengah diuji coba di sejumlah titik di pusat kota.

“Saat ini kami sedang uji coba trotoar berbahan aspal yang kami klaim lebih mudah diakses oleh penyandang disabilitas,” ujar Farhan usai membuka acara DreamFest 2025 di Balai Kota Bandung, Minggu (29/6/2025).

Trotoar berbahan aspal tersebut dibangun di ruas Jalan Belitung, Jalan Sumatera, Jalan Aceh, dan Jalan Kalimantan, dengan total panjang 800 meter.

Baca Juga: Wali Kota Farhan Resmikan Cerita Fest, Dorong Bandung Jadi Kota Narasi yang Hidup

Hingga akhir Juni, baru sekitar 200 meter yang rampung.

Farhan berharap seluruh jalur dapat diselesaikan dalam sepekan ke depan. Meski masih dalam tahap eksperimen, proyek ini menjadi bagian dari rencana jangka panjang menjadikan kota lebih inklusif.

Lebih jauh, Farhan menyebutkan bahwa pendidikan inklusif di sekolah negeri sudah menjadi keharusan, namun pelaksanaannya masih menghadapi berbagai kendala, terutama minimnya tenaga pendidik khusus yang dapat menangani siswa berkebutuhan khusus.

“Baik untuk disabilitas mental maupun fisik, kami masih kekurangan guru yang kompeten. Karena itu kami sedang bekerja sama dengan UPI untuk melatih guru-guru yang memiliki spesialisasi di bidang tersebut,” jelasnya.

Baca Juga: Permudah Akses Warga, Pemkot Bandung Rencanakan Pembangunan Jembatan Penghubung Pasir Impun–Sindang Jaya

Menurut Farhan, tidak semua sekolah akan diubah menjadi sekolah inklusif.

Pemkot Bandung akan memilih beberapa sekolah untuk difokuskan, sembari menggandeng sekolah swasta yang dinilai sudah lebih siap dalam menerapkan pendidikan inklusif.

“Kolaborasi ini penting, termasuk semacam audit pengembangan, bukan pengawasan. Dari sini kita bisa belajar dari praktik terbaik lembaga swasta dan mengadaptasinya sebagai kebijakan kota,” katanya.

Ia juga menyoroti pentingnya menciptakan peta jalan atau roadmap menuju Bandung yang inklusif dan ramah anak.

Halaman:

Tags

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB