SEWAKTU.com - Kerusuhan pecah di Jakarta pada Jumat malam (29/8), meninggalkan jejak kerusakan parah pada sejumlah fasilitas umum. Aksi massa yang berujung ricuh ini tidak hanya mengganggu ketertiban, tetapi juga mengakibatkan kerugian besar akibat terbakarnya sarana transportasi publik.
Salah satu lokasi yang menjadi sorotan adalah Gerbang Tol Pejompongan arah Cawang. Fasilitas yang berada di dekat kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) itu luluh lantak setelah dilalap api. Pintu tol tersebut kini tidak lagi bisa digunakan karena kerusakannya yang cukup parah.
Meski kerusuhan meluas hingga menimbulkan kebakaran, laporan sementara menyebutkan tidak ada korban jiwa. Hal itu terjadi karena petugas yang berada di lokasi lebih dulu dievakuasi sebelum api membesar. Dengan demikian, insiden hanya menimbulkan kerusakan material tanpa mengorbankan nyawa manusia.
Baca Juga: Kawal Demo Buruh di Jabar Hari Ini, 2.450 Personel Gabungan Diterjunkan
Selain gerbang tol, fasilitas transportasi publik lain yang menjadi sasaran adalah halte TransJakarta. Dari data yang dihimpun, sedikitnya tujuh halte rusak dan terbakar dalam insiden ini. Perusakan tersebut terjadi secara bersamaan di berbagai titik vital Ibu Kota.
Halte-halte yang rusak itu antara lain berada di kawasan Bundaran Senayan, Pemuda Pramuka, Polda Metro Jaya, Senen, Sentral Senen, Senayan, hingga Gerbang Pemuda. Lokasi-lokasi tersebut selama ini dikenal sebagai titik sibuk yang melayani ribuan penumpang setiap harinya.
Kerusakan tidak hanya berupa kebakaran, tetapi juga aksi vandalisme. Sejumlah halte dipenuhi coretan serta perusakan pada fasilitas pendukung. Kondisi ini membuat sarana transportasi umum itu tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Waspadai Provokasi Live TikTok Saat Demo Buruh 28 Agustus
PT TransJakarta selaku pengelola menyatakan rasa prihatin mendalam atas peristiwa tersebut. Pihak perusahaan menilai kerusuhan itu sangat merugikan masyarakat, karena halte-halte tersebut dibangun untuk mempermudah mobilitas warga di Jakarta.
Menurut keterangan yang dihimpun, kerugian bukan hanya dirasakan oleh operator, tetapi juga masyarakat luas yang setiap harinya mengandalkan bus TransJakarta untuk beraktivitas. Akibat kerusakan, sebagian jalur operasional terpaksa dihentikan sementara waktu.
Dalam pernyataan tertulis, pihak TransJakarta menekankan pentingnya menjaga bersama fasilitas umum. Transportasi publik yang telah disediakan pemerintah, menurut mereka, seharusnya menjadi sarana untuk meningkatkan kenyamanan warga, bukan justru dirusak.
Baca Juga: Siapa Itu Pascol? Streamer Game Nyentrik yang Hebohkan Demo DPR 25 Agustus
Mereka juga menegaskan bahwa perbaikan halte yang rusak akan membutuhkan waktu dan biaya besar. Proses pemulihan infrastruktur diperkirakan memakan waktu cukup lama, sehingga akan berdampak pada terganggunya pelayanan transportasi.
Kerusuhan yang berakhir dengan pembakaran fasilitas ini juga menimbulkan kekhawatiran masyarakat luas. Banyak warga menyayangkan terjadinya tindakan anarkis, sebab fasilitas publik adalah hak bersama yang mestinya dijaga.