SEWAKTU.com- Muncul unggahan tuntutan rakyat di media sosial baru-baru ini menyusul serangkaian aksi demonstrasi yang terjadi di beberapa kota.
Dalam unggahan yang diberi judul '17+8 Tuntutan Rakyat' dengan serangkaian tuntutan dengan deadline 5 September 2025 serta 31 Agusuts 2026.
Beberapa pengguna menyuarakan tuntutan mereka usai pidato Presiden Prabowo Subianto. Salah satunya menyinggung tak ada permintaan maaf dalam keterangan tersebut.
Selain itu, ada juga yang mendesak mencabut pendapatan pensiun DPR seumur hidup dan menilai sejumlah tuntutan rakyat tidak didengar dan minta untuk dipertimbangkan.
Baca Juga: Sri Mulyani Buka Suara Usai Rumah Dijarah, Ingatkan Demokrasi Tanpa Anarki untuk Masyarakat
"Tuntutan 17+8" juga beredar di media sosial X. Banyak pengguna langsung me-mention akun Prabowo serta DPR untuk menyampaikan tuntutan tersebut.
Salah satu unggahan terlihat dalam akun Instagram Jerome Polin. Dalam postingan disebutkan masyarakat menunggu dan meminta dibuktikan jika suara rakyat didengar.
Dalam unggahan disebutkan semuanya adalah hasil rangkuman sejumlah tuntutan yang beredar di media sosial beberapa hari terakhir.
Berikut ini ialah daftar tuntutan 17+8 Tuntutan Rakyat yang dilihat Sewaktu.com pada Senin (1/9).
Tuntutan dalam 1 Minggu
Tugas Presiden Prabowo Subianto
- Tarik TNI dari pengamanan sipil dan pastikan tidak ada kriminalisasi demonstran.
- Bentuk Tim Investigasi Independen kasus Affan Kurniawan, Umar Amarudin, maupun semua korban kekerasan aparat selama demonstrasi 28-30 Agustus dengan mandat jelas dan transparan.
Tugas Dewan Perwakilan Rakyat
- Bekukan kenaikan gaji/ tunjangan anggota DPR dan batalkan fasilitas baru (termasuk pensiun).
- Publikasikan transparansi anggaran (gaji, tunjangan, rumah, fasilitas DPR).
- Dorong Badan Kehormatan DPR periksa anggota yang bermasalah (termasuk selidiki melalui KPK).
Tugas Ketua Umum Partai Politik
- Pecat atau jatuhkan sanksi tegas kepada kader DPR yang tidak etis dan memicu kemarahan publik.
- Umumkan komitmen partai untuk berpihak pada rakyat di tengah krisis.
- Libatkan kader dalam ruang dialog publik bersama mahasiswa serta masyarakat sipil.
Baca Juga: Tolak Kekerasan di Aksi Demo, Forum Ormas Islam se-Kabupaten Bogor Serukan Ukhuwah dan Dialog Damai