SEWAKTU.com - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Universitas Pakuan menepis kabar yang beredar terkait adanya rencana aksi demonstrasi pada Senin (1/9/2025). Pernyataan tersebut telah dipastikan hoaks. Berita itu disebarkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Pesan berantai yang tersebar melalui broadcast WhatsApp itu memuat ajakan aksi dengan menyebut-nyebut nama sejumlah mahasiswa. Tidak hanya itu, beberapa nomor telepon pribadi juga dicantumkan sehingga membuat mahasiswa yang datanya dicatut merasa terganggu karena dihubungi orang asing.
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Pakuan menyatakan bahwa pesan berantai yang beredar tidak mengandung informasi yang benar. Tidak ada agenda aksi yang direncanakan dan tidak ada instruksi resmi dari organisasi mahasiswa terkait hal itu. Klarifikasi ini disampaikan agar mahasiswa maupun masyarakat tidak termakan informasi yang menyesatkan.
Baca Juga: Demo Besar Pati Pecah, Warga Sebut Terbesar Sejak Reformasi Tolak Kenaikan PBB-P2
Presiden Mahasiswa Universitas Pakuan, Gito Pamungkas, menyampaikan bahwa langkah klarifikasi ini penting untuk melindungi mahasiswa dari fitnah serta memastikan tidak terjadi kesalahpahaman publik. Menurutnya, tindakan mencatut identitas mahasiswa jelas merugikan dan berpotensi menimbulkan keresahan.
Ia juga menilai bahwa penyebaran informasi palsu dengan memanfaatkan nama mahasiswa tertentu merupakan bentuk provokasi yang dapat menimbulkan kebingungan. Di era digital, pesan siaran (broadcast) bisa menyebar dengan sangat cepat, dan sulit untuk memverifikasi kebenarannya.
Dengan adanya penegasan ini, BEM Universitas Pakuan berharap seluruh pihak berhati-hati dan tidak mudah mempercayai setiap pesan yang beredar, apalagi jika sumbernya tidak jelas. Mahasiswa diharapkan lebih berhati-hati dalam memilih dan memverifikasi informasi sebelum menyebarkannya.
Baca Juga: Demo Besar Pati Pecah, Warga Sebut Terbesar Sejak Reformasi Tolak Kenaikan PBB-P2
Klarifikasi resmi ini juga berfungsi untuk melindungi reputasi lembaga mahasiswa agar tidak terlibat dalam isu yang tidak benar. BEM menyatakan siap mengambil langkah lanjutan bila ada pihak yang terbukti menyalahgunakan data pribadi mahasiswa.
Selain itu, pihak kampus juga disebut telah mengetahui adanya penyebaran hoaks tersebut. Kerja sama antara pihak universitas dan organisasi mahasiswa akan diperkuat untuk meminimalisir dampak yang bisa merugikan civitas akademika.
BEM Universitas Pakuan menekankan bahwa kegiatan mahasiswa tetap berjalan normal sesuai agenda akademik maupun organisasi. Tidak ada agenda besar yang berkaitan dengan aksi massa pada tanggal yang disebutkan dalam pesan berantai.
Baca Juga: Pasca Demo di DPRD Pati Memanas, Personel Polri Sigap Bersihkan Area dan Pulihkan Kondisi
Kehadiran informasi palsu ini dianggap dapat mencederai kepercayaan publik terhadap mahasiswa sebagai agen perubahan. Oleh sebab itu, langkah cepat untuk melakukan klarifikasi dianggap penting agar tidak ada pihak yang memanfaatkan situasi demi kepentingan tertentu.
Fenomena penyebaran hoaks bukanlah hal baru, namun dalam konteks mahasiswa, hal ini bisa mengarah pada citra negatif bila tidak segera diluruskan. Karena itu, BEM mengingatkan kembali pentingnya literasi digital di kalangan mahasiswa maupun masyarakat luas.
Artikel Terkait
Siapa Itu Pascol? Streamer Game Nyentrik yang Hebohkan Demo DPR 25 Agustus
Polda Metro Jaya Waspadai Provokasi Live TikTok Saat Demo Buruh 28 Agustus
Kawal Demo Buruh di Jabar Hari Ini, 2.450 Personel Gabungan Diterjunkan
Tolak Kekerasan di Aksi Demo, Forum Ormas Islam se-Kabupaten Bogor Serukan Ukhuwah dan Dialog Damai
Usai Demo DPR di Berbagai Wilayah, Presiden Prabowo Stop Tunjangan Rumah Rp50 Juta