SEWAKTU.com – Di sebuah warung kopi di Kota Gorontalo, obrolan warga beberapa hari terakhir selalu berujung pada satu nama yakni Wahyudin Moridu.
Video dirinya yang viral dengan ucapan soal "merampok uang negara" membuat banyak warga resah, kecewa, bahkan merasa dikhianati.
"Bagaimana bisa seorang wakil rakyat bicara seperti itu? Rasanya seperti kami dipermainkan,” ujar Arif, seorang pedagang kecil di Pasar Sentral Gorontalo.
Viral yang Membekas di Hati Rakyat
Video singkat itu awalnya hanya dianggap lelucon oleh sebagian orang. Namun semakin banyak yang menontonnya, semakin dalam luka yang dirasakan masyarakat. Banyak warga merasa ucapan itu mencerminkan sikap seenaknya pejabat terhadap uang rakyat.
Bagi Ani, seorang guru honorer, ucapan itu sangat menyinggung. “Kami susah payah hidup dari gaji kecil, tapi pejabat bisa bercanda tentang merampok uang negara. Itu menyakitkan,” katanya.
Respon Cepat PDIP: Pemecatan
PDIP akhirnya mengambil langkah cepat dengan memecat Wahyudin Moridu. Namun, bagi sebagian warga, keputusan itu tidak serta-merta menghapus rasa kecewa. Mereka menilai masalah ini lebih dalam dari sekadar pemecatan.
"Pemecatan itu baik, tapi rasa percaya sudah rusak. Butuh waktu lama untuk memperbaikinya,” kata Yanti, mahasiswa di Universitas Negeri Gorontalo.
Baca Juga: Video Viral DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu: Dari Harta Minus hingga Pemecatan PDIP
Fakta Harta Minus yang Membingungkan
Kisah Wahyudin makin pelik ketika publik tahu bahwa kekayaannya minus Rp 2 juta. Laporan LHKPN mencatat asetnya Rp 198 juta dengan utang Rp 200 juta.
Fakta ini memicu tanda tanya besar: bagaimana seorang pejabat yang seharusnya hidup mapan justru mencatat kekayaan minus?