news

Suara Rakyat Gorontalo soal Wahyudin Moridu: "Kami Merasa Dikhianati"

Senin, 22 September 2025 | 11:42 WIB
Kasus Wahyudin Moridu jadi sorotan nasional: dari video viral hingga harta minus, kini PDIP resmi memecatnya.

"Kalau benar harta minus, mengapa masih bisa hidup dengan gaya seorang pejabat? Itu yang kami heran,” ujar Junaidi, sopir angkot di Gorontalo.

Suara Warga: Antara Marah dan Pasrah
Di media sosial, gelombang kritik bercampur dengan humor satir. Warganet melontarkan sindiran, membuat meme, hingga menuntut audit mendalam terhadap laporan kekayaannya.

Namun di lapangan, warga lebih banyak merasa kecewa. “Kami memilih wakil rakyat dengan harapan mereka bisa memperjuangkan nasib kami. Tapi kalau ucapannya seperti itu, kami jadi pesimis,” kata Ratna, seorang ibu rumah tangga.

Baca Juga: Ucapan Rampok Uang Negara, Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu Dipecat PDIP

Dampak Sosial

Bagi generasi muda Gorontalo, kasus ini menjadi pelajaran pahit. Seorang mahasiswa berkomentar, “Kami butuh teladan dari wakil rakyat, bukan candaan yang justru melukai. Kalau terus begini, siapa yang bisa kami jadikan panutan?”

Kasus Wahyudin tidak hanya mengguncang politik, tapi juga mengguncang rasa hormat masyarakat terhadap pejabat daerah.

KPK dan Harapan Baru

Publik kini menaruh harapan pada KPK yang menyatakan akan mengecek laporan harta Wahyudin. Transparansi dianggap kunci untuk mengembalikan sedikit rasa percaya.

“Kalau KPK serius, mungkin kepercayaan bisa sedikit pulih. Kami hanya ingin pejabat jujur,” ungkap salah seorang warga.

Kasus Wahyudin Moridu membuktikan bahwa suara rakyat tidak bisa diabaikan. Ucapan singkat di sebuah video mampu menimbulkan gelombang besar. Dari warung kopi hingga ruang kuliah, rakyat Gorontalo kompak menuntut integritas dan keteladanan dari pejabatnya.

Ini bukan lagi soal satu orang, tapi soal bagaimana rakyat menuntut agar amanah dijaga dengan sungguh-sungguh.

Halaman:

Tags

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB