SEWAKTU.com – Sebuah video berdurasi tak lebih dari satu menit cukup untuk membuat ribuan orang berdebat di dunia maya.
Itulah yang terjadi pada pernikahan Tarman (74) dan Shela Arika (24) di Pacitan, sebuah kisah nyata yang menjadi fenomena digital, bukan hanya karena mahar Rp 3 miliar, tapi juga karena reaksi emosional publik yang meledak begitu cepat.
Fenomena Viral di Era Instan
Ketika video akad nikah itu tersebar di TikTok dan Instagram, publik langsung terpikat.
Baca Juga: Viral! Pernikahan di Pacitan Mahar Rp 3 Miliar, Perbedaan Usia 50 Tahun Jadi Sorotan
Kalimat “maskawin Rp 3 miliar dibayar tunai” menjadi pemicu rasa ingin tahu, sekaligus bahan perdebatan. Dalam hitungan jam, ribuan komentar muncul sebagian mendoakan, sebagian menyindir, sebagian lainnya menertawakan.
Kita hidup di zaman ketika reaksi lebih cepat daripada pemahaman. Orang cenderung membentuk opini berdasarkan potongan video, bukan cerita utuh di baliknya.
Psikologi Viral: Mengapa Kita Cepat Menilai
Menurut pakar komunikasi, fenomena seperti ini berkaitan dengan bias kognitif dan efek sosial media. Otak manusia secara alami tertarik pada hal-hal ekstrem seperti usia yang jauh berbeda atau jumlah uang yang fantastis.
Hal-hal itu menimbulkan emosi spontan, seperti keterkejutan, keheranan, atau bahkan kemarahan.
Emosi inilah yang mendorong kita untuk segera bereaksi memberi komentar, membagikan ulang, bahkan membentuk opini tanpa verifikasi.
Dalam konteks psikologi digital, perilaku ini dikenal sebagai “reactive engagement”, yaitu keinginan untuk terlibat hanya karena dorongan emosi sesaat.
Baca Juga: Viral Pasangan Tarman dan Shela, Cinta Tak Kenal Umur, Mahar Tak Main-main Nan Fantastis
Kisah Tarman & Shela di Tengah Sorotan