SEWAKTU.com – Di balik derasnya arus Sungai Citarum yang membelah Karawang, sebuah tragedi manusia mencuat ke permukaan.
Nama Dina Oktaviani (21) kini bukan sekadar korban pembunuhan, tapi simbol tentang bagaimana kepercayaan bisa berubah menjadi senjata mematikan ketika jatuh ke tangan yang salah.
Kematian Dina mengundang pertanyaan besar, bagaimana seorang atasan bisa tega menghabisi nyawa bawahannya sendiri? Dan mengapa banyak kasus serupa berulang antara kepercayaan, manipulasi, dan kekuasaan?
Kepercayaan yang Salah Tempat
Di usia muda, Dina hanyalah gadis biasa yang bekerja di minimarket. Ia dikenal rajin, sopan, dan mudah percaya. Ketika hatinya patah karena urusan asmara, ia mencari telinga yang mau mendengar.
Sayangnya, sosok yang ia percayai bukan penyembuh luka, melainkan pencipta luka baru. Herianto (27), atasannya di tempat kerja, memanfaatkan posisi dan kedekatan emosional itu untuk menjeratnya.
Inilah wajah lain dari kekerasan yang sering tak disadari, manipulasi emosional dan kejahatan yang tumbuh dari relasi kuasa.
Dalam kondisi rentan, seseorang bisa begitu mudah diperdaya oleh otoritas yang tampak 'menolong'.
Ketika Spiritualitas Dijadikan Topeng
Herianto menipu korban dengan dalih 'bantuan spiritual'. Ia mengaku bisa membantu menyembuhkan perasaan Dina lewat ritual.
Dina datang dengan harapan, bukan kecurigaan. Tapi niat jahat sudah disiapkan sejak awal. Ia dibunuh di rumah pelaku di Cibatu, Purwakarta, lalu jasadnya dibuang ke Sungai Citarum.
Satu malam yang penuh tipu daya mengakhiri hidup seorang gadis yang hanya ingin tenang.
Kasus ini menunjukkan betapa mudahnya label spiritual dan kepercayaan lokal disalahgunakan. Dalam masyarakat yang masih percaya pada “orang pintar” atau “ritual pengobatan”, celah penyalahgunaan selalu terbuka.
Artikel Terkait
Aktor Ammar Zoni Diduga Edarkan Narkoba dari Dalam Rutan Salemba
Kejari Jakpus Beberkan Dugaan Peredaran Narkoba di Penjara oleh Ammar Zoni
Kembali Tersandung Kasus Narkoba, Ammar Zoni Diduga Kendalikan Peredaran Sabu dan Ganja dari Sel
Ammar Zoni dan Lingkaran Gelap Narkoba, Saat Jeruji Besi Tak Lagi Jadi Pembatas
Kasus Ammar Zoni dan Cermin Buram Penegakan Hukum di Dalam Rutan
Jatuh untuk Kesekian Kali: Kisah Pahit Ammar Zoni dan Bayang-bayang Narkoba