Ia menambahkan, menulis juga bisa menjadi sarana terapi emosional.
Ketika seseorang membaca kembali tulisan-tulisan lamanya, mereka dapat mengevaluasi diri dan menemukan nilai-nilai kehidupan yang bisa diwariskan kepada generasi berikutnya.
Program kesehatan mental yang dijalankan TP PKK Kota Bogor mencakup peningkatan kesadaran masyarakat, pelatihan kader, dan dukungan psikologis bagi keluarga serta remaja.
Program ini merupakan bagian dari 10 Program Pokok PKK, khususnya di bidang Kesehatan, serta terintegrasi dengan bidang lain seperti Pendidikan dan Keterampilan serta Penghayatan dan Pengamalan Pancasila.
Beberapa bentuk kegiatan yang dilakukan antara lain:
1. Penyuluhan dan seminar mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental serta mengenali tanda-tanda gangguan emosional.
2. Pelatihan bagi kader PKK agar mampu memberikan pendampingan dan edukasi di tingkat komunitas.
3. Kegiatan dukungan untuk remaja, termasuk menghadirkan psikolog klinis untuk memberi ruang aman dan mencegah praktik perundungan (bullying).
4. Pemberdayaan keluarga dan perempuan, dengan menekankan peran ibu dalam membentuk karakter anak dan memperkuat kesejahteraan emosional keluarga.
Melalui pendekatan ini, TP PKK berharap dapat membangun lingkungan yang peduli, suportif, dan inklusif, sehingga masyarakat dapat memandang kesehatan mental setara dengan kesehatan fisik.
Dalam kegiatan evaluasi 10 Program Pokok PKK, Yantie juga menyoroti sejumlah kategori utama yang menjadi fokus penilaian, seperti Tertib Administrasi, P4 dan Gotong Royong, Galeri Pelangi, Aku Hatinya PKK, serta Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana (GKSTTB).
Dari kegiatan evaluasi ini, TP PKK dapat melihat capaian dan kendala di lapangan untuk dijadikan dasar dalam menyusun langkah perbaikan ke depan.
Yantie menegaskan, inovasi dan kreativitas para kader menjadi faktor penting agar PKK tetap relevan dan mampu menjadi mitra strategis pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (ADV)