news

Upaya Pencegahan Kematian Ibu dan Bayi di Kota Bogor

Kamis, 30 Oktober 2025 | 10:35 WIB
Upaya Pencegahan Kematian Ibu dan Bayi yang Dilakukan Dinkes Kota Bogor

Dinas Kesehatan Kota Bogor melaksanakan Program EMAS (Expanding Maternal and Neonatal Survival) di 19 puskesmas dan 12 rumah sakit untuk memperkuat pelayanan ibu dan bayi, terutama dalam penanganan kegawatdaruratan maternal dan neonatal.

Selain itu, dilaksanakan pelatihan USG untuk dokter di seluruh puskesmas agar dapat mendeteksi risiko kehamilan lebih dini. Berbagai monitoring dan evaluasi program dilakukan setiap triwulan, termasuk inovasi Lungsur Langsar yang fokus pada pemantauan ibu hamil berisiko tinggi.

2. Penguatan Kapasitas Tenaga Medis

Upaya peningkatan kualitas pelayanan juga dilakukan melalui pendampingan dokter spesialis kandungan dan anak di puskesmas, yang melibatkan dokter umum, bidan puskesmas, serta bidan praktik mandiri.

Tenaga kesehatan juga dibekali dengan pelatihan kegawatdaruratan maternal dan neonatal, serta pelatihan antenatal care (ANC) update agar mampu memberikan pelayanan kehamilan sesuai standar terbaru.

Selain itu, dilakukan orientasi penyakit jantung bawaan pada bayi baru lahir untuk meningkatkan kemampuan deteksi dini di fasilitas kesehatan.

3. Penguatan Koordinasi dan Kolaborasi

Dalam rangka mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi, dilakukan audit maternal perinatal secara berkala untuk mengevaluasi setiap kasus kematian dan menentukan langkah perbaikan.

Dinas Kesehatan juga mengaktifkan grup komunikasi cepat (WAG EMAS) sebagai jalur koordinasi antara puskesmas dan rumah sakit dalam menangani kasus kegawatdaruratan.

Selain itu, dilakukan koordinasi lintas sektor dan lintas program, melibatkan berbagai pihak — mulai dari fasilitas kesehatan, organisasi profesi, hingga masyarakat — agar penanganan kesehatan ibu dan anak berjalan komprehensif.

4. Edukasi dan Pemberdayaan Masyarakat

Dinas Kesehatan juga mendorong partisipasi masyarakat melalui kelas ibu hamil dan kelas ibu balita. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan keluarga tentang tanda bahaya kehamilan, pentingnya pemeriksaan rutin, serta perawatan bayi dan balita di rumah.

Selain itu, dilakukan kunjungan rumah bagi ibu hamil risiko tinggi, sehingga kondisi ibu dan janin dapat terpantau langsung oleh tenaga kesehatan.

Partisipasi masyarakat sangat penting untuk pencegahan kematian ibu dan bayi karena meningkatkan kesadaran kesehatan dan cakupan pelayanan kesehatan, memungkinkan deteksi dini komplikasi, serta memperkuat kepercayaan dan mengatasi misinformasi.

Melalui kegiatan seperti Posyandu, masyarakat berperan aktif dalam menyukseskan program kesehatan, mulai dari penyuluhan gizi hingga pemantauan kehamilan.

Manfaat partisipasi Masyarakat :

Halaman:

Tags

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB