SEWAKTU.COM --Pemerintah Kabupaten Bogor terus memperkokoh komitmennya terhadap ketahanan pangan daerah melalui inovasi digital “Ngupahan”, sebuah platform yang dirancang untuk menjawab tantangan pangan berkelanjutan, pengurangan sampah makanan, hingga peningkatan literasi gizi masyarakat.
Inovasi ini kini mendapat pengakuan nasional setelah meraih peringkat kedua SDGs Action Award 2025 kategori Pemerintah Kabupaten se-Indonesia, yang digelar pada Rabu (19/11/2025) di kantor Bappenas, Jakarta.
Penghargaan tersebut tidak sekadar menjadi pencapaian, tetapi penanda bahwa konsep pengelolaan pangan terintegrasi yang dikembangkan Bogor mampu menjawab kebutuhan masa depan sistem pangan yang inklusif, ramah lingkungan, dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga: Ngupahan Bogor Raih Peringkat 2 SDGs Award 2025
Solusi Terukur untuk Tantangan Pangan Daerah
Kabupaten Bogor dengan jumlah penduduk besar lebih dari 5,4 juta jiwa memiliki tantangan tersendiri terkait pangan.
Tidak semua wilayah memiliki akses yang sama terhadap komoditas pangan, sementara di sisi lain masih terjadi pemborosan makanan di tingkat rumah tangga maupun pelaku usaha.
Inilah masalah yang ingin diselesaikan Pemkab Bogor melalui Ngupahan.
1. Mengurangi Food Waste Secara Sistematis
Sampah makanan yang menumpuk tidak hanya mencemari lingkungan, tetapi juga meningkatkan beban biaya pengelolaan sampah daerah. Aplikasi Ngupahan memungkinkan:
Baca Juga: 76 Persen Situs Judol Pakai Cloudflare, Pemerintah Langsung Panggil Perusahaan
-
Pengolahan sampah makanan menjadi kompos
-
Pemanfaatan sampah organik untuk budidaya maggot
-
Pengurangan sampah di sumbernya