SEWAKTU.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan agar penegak hukum mengusut tuntas perkara dugaan korupsi ekspor minyak kelapa sawit (crude palm oil) terkait kelangkaan minyak goreng.
"Kemarin, Kejagung sudah menetapkan empat tersangka urusan minyak goreng ini dan saya minya diusut tuntas sehingga kita bisa tahu siapa ini yang bermain," kata Jokowi seperti dilansir dari YouTube Sekretariat Presiden.
Jokowi menyoroti penetapan empat tersangka yang berkaitan dengan kasus minya goreng oleh Kejagung usai mengunjungi Pasar Bangkal Baru di Sumenep, Jawa Timur.
Jokowi menilai minyak goreng masih menjadi permasalahan di tengan kebutuhan masyarakat terhadap komoditas itu.
Baca Juga: Cara Atur Keuangan dengan Benar Jelang Lebaran, Jangan Sampai Terlalu Boros!
Menurutnya, pemerintah berupaya memberikan subsidi bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng sebesar Rp300 ribu per penerima selama tiga bulan periode April hingga Juni 2022.
Hal itu bertujuan agar daya beli tetap terjaga di tengah kenaikan harga minyak goreng.
Harga CPO dunia memang mengalami peningkatan, sehingga perusahaan prosuden minyak sawit di dalam negeri cenderung melakukan ekspor dengan memanfaatkan harga CPO yang sedang tinggi.
"Kecenderungan produsen itu pengennya ekspor, memang harganya tinggi di luar," ujar Jokowi.
Baca Juga: 5 Makanan Sahur yang Bisa Memberikan Energi dan Stamina Tubuh saat Puasa Ramadhan
Dengan kebijakan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan, yaang saat itu ditetapkan Rp14 ribu per liter, keberadaan minyak goreng di pasaran akhirnya menjadi langka.
Oleh sebab itum pemerintah akhirnya mencabut penetapan HET minyak goreng kemasan dan melakukan subsidi terhadap minyak goreng curah.
Sehingga, masyarakat bisa membeli dengan harga Rp14 ribu per liter.
Jokowi melihat kebijakan itu belum efektif menurunkan harga minyak goreng, bahkan kembali normal.