“Buat yang sudah orang tua-tua tentu menghadapi ujian tertulis yang berbasis komputer seperti itu pasti ada kendala,” ujar Dede Yusuf.
Karena itu, lanjut mantan Wakil Ketua Gubernur Jawa Barat itu hal tersebut bukan tidak mungkin akan menjadi faktor ketidak lulusannya dalam ujian P3K.
“Banyak daerah-daerah yang menyampaikan laptop kami buatan jadul, untuk membuka loadingnya aja agak lama, ada lagi ganguan listrik, jadi macem-macem tes tertulis berbasis komputer ini,” ucapnya.
Dede Yusuf pun tidak heran jika banyak peserta PPPK yang tidak lulus ujian seleksi.
“Penyebabnya kan yang tidak banyak lulus, karena proses persyaratan yang dinilai tidak sesuai dengan kondisi setiap daerah, seperti jaringan internet banyak kendala,” tuturnya.
Ia meminta kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk mengevaluasi kebijakan tes CAT-UNBK.
Selain itu, Dede Yusuf menyarankan kepada Kemendikbud memberikan kesempatan kepada peserta ujian PPPK yang tidak lulus untuk mengikuti seleksi ulang.
“Kami sudah perintahkan ke Kemendikbud, tolong yang belum lulus diberikan kesempatan untuk tes sampe dia lulus,” kata Dede Yusuf seraya menegaskan bahwa tes CAT PPPK Guru harus dievaluasi. ***