SEWAKTU.com - Ungkapan dari netizen Indonesia maha benar dalam menggunakan media sosial mungkin memang benar adanya, hal itu dibuktikan dari hasil penelitian seorang profesor Universitas Indonesia.
Seperti yang kalian semua ketahui, sama halnya dengan internet, sosial media juga diciptakan sebagai tempat yang menyenangkan untuk berbagi konten.
Konten yang dibagikan pada media sosial juga sangat beragam macamnya, misalnya karya seni, momen liburan hingga tujuan pendidikan.
Baca Juga: Dampak Buruk Mengigit Kuku, Selain Membawa Bakteri Ke Mulut Ternyata Ada Penyakit Bahaya Lainnya
Namun ternyata semakin hari media sosial juga menimbulkan sisi negatifnya, salah satunya banyak netizen yang selalu mengomentari penampilan orang lain.
Serta meningkatnya komentar negatif dari netizen yang dapat berujung pada cyberbullying.
Peneliti dan profesor Universitas Indonesia Dr. Devie Rahmawati, netizen Indonesia yang suka mencaci maki kehadiran seseorang di media sosial.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Jumat 1 Oktober 2021: Jangan Cuma Cinta, Logika Juga Harus Berjalan
Baca Juga: Masyarakat Berpenghasilan Rp5 Juta per Bulan Dikenakan Pajak 5 Persen, Begini Rinciannya
Data menunjukkan bullying di media sosial sudah mencapai 61 persen.
Selain itu, pada subjek kasus bullying lainnya, 25 persen kecerdasan atau kinerja, 17 persen ras, 15 persen perbedaan jenis kelamin atau gender, 15 persen status ekonomi dan 11 persen agama.
Mengenai dampak dari kebiasaan menyinggung pengguna internet di tanah air karena alasan penampilan, Devie mengatakan Indonesia dianggap negara yang kasar oleh dunia.
Artikel Terkait
Tersinggung Dipecat saat Peringatan G30S PKI, 58 Pegawai KPK Merasa Dikomuniskan
Amalkan 5 Doa Jodoh Ini, Insya Allah Bakal Mendapat Pasangan Hidup yang Diinginkan
Baca Doa Hari Jumat yang Dicontohkan Rasulullah, Insya Allah Hajat Keinginan Mustajab
Cara Cek Tagihan Listrik dan Status Permohonan PLN
Masyarakat Berpenghasilan Rp5 Juta per Bulan Dikenakan Pajak 5 Persen, Begini Rinciannya