Lewat obrolan kedua pihak dengan disaksikan langsung Kabid Pariwisata Disporabud Purwakarta Acep Yulimulya, disepakati akhirnya tembok itu dibongkar sebagai akses masuk ke kawasan wisata Curug Tilu.
Kedepannya curug bakal dikelola oleh Sultan Ciririp dengan catatan harus menjaga kebersihan, kenyamanan dan penataan.
Sedangkan Pemkab Purwakarta akan membantu membenahi dan mendorong pariwisata agar tumbuh ekonomi yang semakin maju.
“Jadi urusan begini tidak perlu formal dipertemukan, dirapatkan, tidak akan selesai. Banyak aspek yang sebenarnya bisa diselesaikan dengan ngobrol dan ngopi. Ini yang selalu saya kritik. Di DPR tidak semuanya bisa diselesaikan dengan rapat, ada hal yang bisa dilakukan dengan ngobrol. Orang itu punya hati, maka perlu pendekatan dari hati ke hati,” imbuh Dedi.
Baca Juga: Syarat Perpanjang SKCK 2022 dan Biaya, Penting untuk Lamar Pekerjaan
Ia menjelaskan, ke depan pihak desa tinggal membantu regulasi dan mengawasi pengelolaan pariwisata tanpa perlu sibuk mengurusi tiket.
“Nanti saya akan bantu mendatangkan ahli bambu untuk melakukan penataan. Nanti jalannya dibesarkan, warungnya ditata, kemudian bikin homestay. Kalau sudah meningkat levelnya Sultan Ciririp tinggal bayar pajak ke negara,” terangnya.
Usai ada kesepakatan itu semua pihak beranjak menuju Curug Tilu. Dengan disaksikan Dedi Mulyadi, tembok putih yang semula menutup akses ke curug dibongkar, sehingga bisa dilewati kembali.***
Artikel Terkait
Nenek Asal Bekasi Dipolisikan 5 Anak Kandungnya karena Harta Warisan, Dedi Mulyadi Siap Bela
Syarat Perpanjang SKCK 2022 dan Biaya, Penting untuk Lamar Pekerjaan
Kecewa Laporannya Tak Diproses, Eks Polwan Bongkar Kasus Polisi dan Orang Kaya
Polwan Marah BAP Orang Kaya Diubah, Ngadu ke Wakapolres Tapi Tak Direspon
Nomor Pengaduan DP3AKB Jabar 2022, Korban Kekerasan Seksual di Jawa Barat Bisa Lapor Kesini