Ada beberapa teori yang menjadi latar belakangnya. Salah satunya adalah adanya legenda biarawan Benediktin Inggris Boniface
yang menebang pohon ek sebagai pencegahan atas penyembahan dewa yang tidak dia percaya sekitar abad ke-8.
Dia pun mengubah para penyembah dewa itu sebagai umat Kristen. Ketika pohon cemara tumbuh di tempat pohon ek yang dia tebang dan sekaligus menjadi momen simbol Kristus, di mana bentuk segitiga pohon cemawa merupakan perwakilan dari tritunggal Maha Kudus dan kemudian merepresentasikan kehidupan baru.
Saat ini menghias pohon cemara sebagai pohon natal sudah menjadi kebiasaan. Hal ini pertama kali dimulai di Jerman pada sekitar abad ke-16.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Selasa 14 Desember 2021: Sagitarius Jangan Pernah Anggap Masalah Sepele
Ketika itu, umat Kristen di Jerman akan menghiasnya dengan kacang, apel, maupun roti jahe. Alih - alih pohon cemara asli, beberapa orang hanya menumpuk kayu yang dibuat piramida dan menghiasnya dengan cabang - cabang hijau serta lilin sebagai pengganti pohon.
Nah, tradisi ini kemudian menyebar kala orang Jerman beremigrasi ke bagian lain dunia, salah satunya ketika Ratu Victoria menyuruh Pangeran Albert, suaminya yang berkebangsaan Jerman, untuk mendirikan pohon natal di istana mereka. Praktik itu pun menjadi puncak simbolisme natal di Inggris dan Amerika.
Itulah penjelasan mengapa Pohon Cemara identik dengan Natal. Semoga kita dapat merayakan Natal dengan sukacita. Semoga bermanfaat.***
Artikel Terkait
Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2022, Polri Keluarkan Larangan Berkerumun
Ini Syarat Dokumen Perlengkapan saat Libur Natal dan Libur Tahun Baru, Salah Satunya Surat Keluar Masuk
Jadwal Film Netflix Desember 2021, Ada Banyak Film Seru saat Libur Natal dan Tahun Baru
10 Ucapan Selamat Natal untuk Keluarga dan Kerabat Terkasih Rayakan Hari Natal 25 Desember 2021
Emerson Yunto Siapkan Draft Ucapan Selamat Natal Dalam 4 Bahasa, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid Menolak