Fenomena Hujan Es Batu di Bekasi dan Sekitarnya, BMKG Beri Himbauan Waspada Cuaca Ekstrem

- Selasa, 22 Februari 2022 | 12:54 WIB
Fenomena Hujan Es Terjadi di Semarang, Begini Penjelasan BMKG (instagram.com/infobmkgjuanda)
Fenomena Hujan Es Terjadi di Semarang, Begini Penjelasan BMKG (instagram.com/infobmkgjuanda)

SEWAKTU.com -- Hujan es belakangan ini terjadi di beberapa wilayah seperti di Bekasi, Surabaya dan Cianjur serta Sukabumi dan lainnya. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan himbauan kepada masyarakat agar waspada adanya cuaca ekstrem.

BMKG mengatakan, potensi cuaca ekstrem seperti fenomena hujan es, hujan lebat dan puting beliung masih dapat terjadi hingga Maret-April mendatang karena pancaroba.

"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya potensi cuaca ekstrem tersebut serta dampak yang dapat ditimbulkan," jelas Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, Selasa 22 Februari 2022.

Baca Juga: Harga Kedelai Naik, 300 Pengrajin Tahu di Bekasi Mogok Produksi Mulai Hari Ini

Peristiwa cuaca ekstrem fenomena hujan es telah terjadi dalam sepekan terakhir di beberapa wilayah seperti Surabaya, Lampung, Bekasi, dan lainnya. 

Fenomena disertai juga dengan hujan intensitas lebat dalam durasi singkat yang disertai kilat/petir dan angin kencang.

Fenomena hujan es merupakan salah satu fenomena cuaca ekstrem yang terjadi dalam skala lokal dan ditandai dengan adanya jatuhan butiran es yang jatuh dari awan serta dapat terjadi dalam periode beberapa menit.

Fenomena hujan es dapat terjadi karena dipicu oleh adanya pola konvektifitas di atmosfer dalam skala lokal-regional yang signifikan.

Baca Juga: Mau Tabrak Anggota Polisi saat Razia, 2 Pelajar di Kota Bekasi Kedapatan Bawa Celurit

Hujan es dapat terbentuk dari sistem awan konvektif jenis Cumulonimbus (Cb) yang umumnya memiliki dimensi menjulang tinggi yang menandakan bahwa adanya kondisi labilitas udara signifikan dalam sistem awan tersebut sehingga dapat membentuk butiran es di awan dengan ukuran yang cukup besar.

Besarnya dimensi butiran es dan kuatnya aliran udara turun dalam sistem awan CB atau yang dikenal dengan istilah downdraft dapat menyebabkan butiran es dengan ukuran yang cukup besar yang terbentuk dipuncak awan Cb tersebut turun ke dasar awan hingga keluar dari awan dan menjadi fenomena hujan es.

Kecepatan "downdraft" dari awan Cb yang signifikan dapat mengakibatkan butiran es yang keluar dari awan tidak mencair secara cepat di udara, dan bahkan ketika sampai jatuh ke permukaan bumi pun masih dalam berbentuk butiran es yang dikenal dengan fenomena hujan es, demikian Guswanto.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tags

Artikel Terkait

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB
X