SEWAKTU.com -- Perusahaan Google telah mendata ada 10 besar negara yang sering meminta mereka menghapus konten, Indonesia masuk di dalamnya.
Pemerintah Indonesia diketahui dari data meminta penghapusan konten di Google menurut jumlah item dengan permintaan lebih dari 500.000 URL.
Hal tersebut terkuak dari laporan Google berjudul Content Removal Transparency Report. Data yang dipublikasikan tersebut berisi permintaan dari pemerintah negara-negara di dunia meminta untuk menghapus konten di Google dari periode Januari sampai dengan Juni 2021.
Baca Juga: Garuda Diganti Pelita Air, Dahlan Iskan Bilang Begini
Menurut laporan ZDnet, Minggu 24 Oktober 2021, Indonesia masuk dalam 10 besar karena permintaan untuk menghapus konten mencapai lebih dari 500.000 URL. Rata-rata alamat URL yang diminta untuk dihapus karena melanggar undang-undang perjudian.
Google menjelaskan sudah menghapus lebih dari 20.000 URL dan sedang meninjau sisanya. Adapun jenis permintaan produk yang dihapus dari platform Google terdiri dalam bentuk Blogger, Gmail, Google Docs, Google Play Apps, Situs Google, Google Search, sampai dengan YouTube.
Lalu lembaga Pemerintah Indonesia yang meminta penghapusan konten Google antara lain Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Kepolisian, TNI, permintaan langsung dari pengadilan, dan beberapa pihak.
Baca Juga: Pasien Anak Pengidap Pneumonia di Jakarta Mendadak Membludak, Tanda-Tanda Covid-19 Mulai Naik?
Untuk di bawah Indonesia ada negara Rusia, lalu kemudian diikuti oleh negara seperti Kazakhstan, Pakistan, Korea Selatan, India, Vietnam, Amerika Serikat, Turki, dan Brazil.
Tak hanya itu, perusahaan Google juga merilis kategori lain sebagai negara dengan jumlah permintaan terbanyak. Untuk kategori ini, Rusia bertengger di posisi pertama.
Lalu yang kedua sampai dengan 10 besar lain ditempati oleh India, Korea Selatan, Turki, Pakistan, Brazil, Amerika Serikat, Australia, Vietnam, dan Indonesia.
Vice President of Trust and Safety Google, David Graff menjelaskan seiring meningkatnya penggunaan layanan Google selama bertahun-tahun, laporan transparansi mereka menunjukkan adanya jumlah permintaan pemerintah untuk penghapusan konten, baik dalam bentuk volume permintaan maupun jumlah item individual dari konten.
Baca Juga: Mengenal 2 Karakter Baru Genshin Impact Arataki Itto dan Gorou, Bakal Hadir di Versi Terbaru
"Laporan transparansi yang mencakup Januari hingga Juni 2021 menunjukkan volume tertinggi yang pernah kami lihat di kedua pengukuran hingga saat ini," kata Graff dalam blog resmi Google.
Artikel Terkait
Ramalan Zodiak Hari Senin 25 Oktober 2021: Libra, Scorpio dan Sagitarius Menjengkelkan Sih, Tapi...
Ramalan Zodiak Hari Senin 25 Oktober 2021: Capricorn, Aquarius, dan Pisces Perilakumu Akan Membuat Kacau
Dihujat Akibat Nistakan Agama Islam, Nikita Mirzani Malah Unggah Video Ustaz Abdul Somad Zikir Sambil Tertawa
Mengenal 2 Karakter Baru Genshin Impact Arataki Itto dan Gorou, Bakal Hadir di Versi Terbaru
Pasien Anak Pengidap Pneumonia di Jakarta Mendadak Membludak, Tanda-Tanda Covid-19 Mulai Naik?