Pabrik Apple di India Tutup Seminggu Akibat Keracunan Makanan Massal

- Kamis, 30 Desember 2021 | 20:28 WIB
Pabrik yang memproduksi produk Apple di India terpaksa ditutup karena keracunan makanan massal (Foto/ Twitter - @Reuters)
Pabrik yang memproduksi produk Apple di India terpaksa ditutup karena keracunan makanan massal (Foto/ Twitter - @Reuters)

Sewaktu.com -- Pabrik Foxconn di India harus ditutup selama sepekan dan ekstra tiga hari lantaran terjadi keracunan makanan massal.

Pabrik yang memproduksi iPhone tersebut seharusnya sudah dijadwalkan beroperasi pada Senin, 27 Desember 2021 lalu. Namun, pembukaannya ditunda sampai Kamis, 30 Desember 2021 dengan 1.000 pekerja.

Baca Juga: Xiaomi Berambisi Menjadi Penjual Smartphone Nomor Satu di Dunia Tahun 2024

Diketahui Pabrik Foxconn mempekerjakan sekitar 17.000 pekerja.

Namun, pada pekan lalu, lebih dsri 250 pekerja perempuan di pabrik Foxconn mengalami keracunan makanan. Mereka tinggal di Asrama pabrik di selatan kota Chennai, India.

Baca Juga: Dicap Selalu Pencitraan di Kanal YouTube, Dedi Mulyadi: Ya Benar Itu Pencitraan

Dengan adanya kasus ini, aksi protes tentang kondisi kehidupan para pakerja yang tinggal di asrama-asrama dekat pabrik.

Pejabat senior di negara bagian Tamil Nadu menyatakan Foxconn dan beberapa perusahaan besar lainnya sudah dipanggil sebagai makanan dan fasilitas lainnya.

Baca Juga: Jokowi Bakal Rayakan Malam Tahun Baru 2022 di Istana Bogor

Pemerintah lokal bahkan meminta Foxconn meninjau layanan yang diberikan untuk pekerja, seperti listrik, makanan dan air di asrama. 

Pejabat yang berbeda menyatakan Foxconn telah berjanji secara bertahap akan memperbaiki fasilitas untuk pekerja mereka.

Baca Juga: Mengenal Bahaya Dibalik ‘Stiker Keluarga’ Pada Kaca Belakang Mobil

Dinilai oleh analis industri, dampak pabrik Foxconn India tutup terhadap produksi iPhone adalah kecil.

Foxconn India diketahui membuat iPhone 12 selama inu dan sedang uji coba untuk produksi iPhone 13. Pabrik ini menjadi andalan Apple agar tidak selalu bergantung pada China, akibat perang dagang Amerika Serikat dengan China.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Idrus Fahmi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X