77 TB Data Peneliti Hilang Akibat Bug Pada Perangkat Lunak Kyoto University

- Rabu, 5 Januari 2022 | 18:53 WIB
Ilustrasi bug perangkat lunak (Foto/ Unsplash - @clemhlrdt)
Ilustrasi bug perangkat lunak (Foto/ Unsplash - @clemhlrdt)

Sewaktu.com -- Ditemukan bug di dalam perangkat lunak yang di gunakan untuk mencadangkan data oleh pekerja pemelihaeaan kompiter di Kyoto University. Perangkat lunak tersebut adalah sistem kompitaso University Hewlett-Packaed Cray, yang disebut Lustre itu menghilangkan 77 TB data para peneliti akibat bug tersebut.

Tim melaporkan bahwa file di /LAREGO (pada sistem penyimpanan DataDirect ExaScaler) hilang selama proses pencadangan sistem. Mereka kemudian mengunggah halaman Failure Information yamg merinci tentang apa yang diketahui sejauh ini tentang hilangnya data itu.

Baca Juga: Omicron Belum Selesai, Virus Corona Varian Baru Ditemukan

"Awalnya diperkirakan sekitar 100TB file telah hilang, tapi jumlah itu telah berkurang menjadi 77 TB," tulis tim tersebut pada Rabu, 5 Januari 2022.

Mereka juga menuliskan bahwa kegagalan sistem terjadi pada 16 Desember antara pukul 05.50-19.00 waktu setempat. Melalui email mereka membetitahu pengguna yang terkena dampak. Tim juga mencatat bahwa sekitar 34 juta file hilang dan file yang hilang milik 14 kelompok penelitian yang belum diketahui.

Baca Juga: Medina Zein Resmi Tersangka! Marissya Icha Tegaskan Ogah Damai atau Mediasi Lagi

Tim memang tidak merilis informasi yang berkaitan dengan nama kelompok penelitian atau jenis penelitian yang terdampak. Mereka menuliskan data dari empat kelompok lain kemungkinan besar bisa dipulihkan.

Belum jelas apakah kelompok peneliti yang kehilangan data mereka akan mendapatkan ganti rugi atas uang yang dihabiskan untuk melakukan penelitian pada sistem superkomputer kampus. 

Baca Juga: Rekor! V BTS Penyanyi Solo Korea Pertama Debut Lagunya 'Christmas Tree' Urutan Teratas Billboard

Sejumlah laporan menyebutkan sistem pencadangan dipasok oleh Hewlett-Packard dan kegagalan terjadi setelah pembaruan perangkat lunak HP. HP menerima kesalahan tersebut dan menawarkan untuk menebus kesalahan.

"Prosedur backup dihentikan begitu menjadi jelas bahwa ada sesuatu yang serba salah dan pejabat kampus menunjukkan bahwa di masa depan, prosedur incremental backup akan selalu digunakan," tulis tim sambil menambahkan bahwa tujuannya untuk mencegah hilangnya data.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Idrus Fahmi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X