Kisah Kelam Ammar Zoni: Dari Panggung Sinetron ke Sel Super Maximum Nusakambangan

- Kamis, 16 Oktober 2025 | 15:40 WIB
Ammar Zoni kini dipindahkan ke Lapas Super Maximum Nusakambangan, pada Kamis (16/10/2025), dengan pengawalan ketat dari Jakarta. Foto: Tangkapan Layar YouTube Deddy Corbuzier.
Ammar Zoni kini dipindahkan ke Lapas Super Maximum Nusakambangan, pada Kamis (16/10/2025), dengan pengawalan ketat dari Jakarta. Foto: Tangkapan Layar YouTube Deddy Corbuzier.

Baca Juga: Ammar Zoni Terancam Hukuman Mati, Kejari: Maksimal Penjara Seumur Hidup atau Pidana Mati

Pemindahan ke Nusakambangan

Kamis pagi, 16 Oktober 2025, udara Nusakambangan masih lembab saat rombongan kendaraan tahanan tiba di pelabuhan Wijayapura, Cilacap. Di antara napi berisiko tinggi yang dikawal ketat, ada satu wajah yang tampak menunduk dalam diam Ammar Zoni.

Ia dipindahkan dari Jakarta bersama lima narapidana lain, menuju Lapas Super Maximum Security Karanganyar. Pemindahan ini dilakukan sebagai bentuk penegakan disiplin dan pencegahan peredaran narkoba di dalam lapas.

"Ini bukti nyata komitmen Kemenkumham. Tak ada toleransi bagi napi yang masih terlibat peredaran narkoba,” tegas Rika.

Hidup di Balik Dinding Beton

Lapas Super Maximum Security Karanganyar dikenal sebagai salah satu tempat paling disiplin di Nusakambangan. Di sini, napi kategori high risk hidup di bawah pengawasan 24 jam. Tak ada akses ponsel, tak ada komunikasi bebas. Setiap langkah terekam kamera pengawas.

"Semua napi dengan risiko tinggi ditempatkan di sini, termasuk pengedar narkoba dan teroris. Ini tempat untuk mengubah perilaku lewat pengendalian penuh,” jelas Rika.

Bagi Ammar, kehidupan di Nusakambangan bisa jadi babak terberat dalam hidupnya. Tidak ada kamera, tidak ada penggemar, tidak ada sorotan glamor. Hanya waktu, sunyi, dan penyesalan yang menemani.

Baca Juga: Bupati Bogor Tekankan Percepatan Pemenuhan Dokumen MCP KPK, Target Rampung 100 Persen Akhir Oktober

Refleksi dari Sebuah Kejatuhan

Kasus Ammar Zoni kembali memunculkan pertanyaan besar, mengapa peredaran narkoba di lembaga pemasyarakatan sulit dihentikan?

Pemerintah sudah berupaya memperketat pengawasan dengan teknologi digital dan koordinasi dengan kepolisian, tapi celah masih ada. Kasus Ammar membuktikan bahwa masalahnya bukan hanya sistem, tapi juga manusia baik napi maupun oknum di dalamnya.

Namun, di sisi lain, kisah Ammar juga membawa pelajaran berharga tentang bahaya ketergantungan dan kehilangan arah.

Bagi banyak orang, mungkin mudah menyalahkan. Tapi di balik sosok yang kini terkurung di sel sempit Nusakambangan, ada seseorang yang pernah punya mimpi besar, tapi tak mampu melawan dirinya sendiri.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mahmud Amsori

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X