Cegah Penyebaran Chikungunya, Pemkab Bogor Lakukan Deteksi Dini dan Pengawasan Lingkungan

- Kamis, 16 Oktober 2025 | 14:20 WIB
Waspada Nyamuk Aedes, Pemkab Bogor Siapkan Rapid Test Chikungunya. (Foto/Humas Kabupaten Bogor.)
Waspada Nyamuk Aedes, Pemkab Bogor Siapkan Rapid Test Chikungunya. (Foto/Humas Kabupaten Bogor.)

SEWAKTU.com — Pemkab Bogor melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) memperketat langkah pencegahan terhadap penyebaran penyakit chikungunya yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Fusia Meidiawaty, mengatakan pihaknya telah menyiapkan alat rapid test chikungunya untuk mempercepat deteksi dini kasus di masyarakat.

Tes ini dilakukan secara selektif bagi warga yang menunjukkan gejala khas chikungunya seperti demam tinggi, nyeri otot, dan sendi.

“Jika hasil rapid test positif, kami segera melakukan fogging fokus di area tersebut. Namun sebelumnya, masyarakat perlu melaksanakan PSN atau Pemberantasan Sarang Nyamuk agar upaya pengendalian lebih efektif,” ujar Fusia.

Baca Juga: Tindak Lanjut Arahan Presiden, Pemkab Bogor Awasi Legalitas Bangunan Pondok Pesantren

Ia menjelaskan, fogging bukan langkah utama dalam pengendalian chikungunya karena hanya mampu membunuh nyamuk dewasa.

Sementara telur dan jentik nyamuk tetap dapat berkembang biak jika lingkungan tidak dibersihkan secara menyeluruh.

“Kalau langsung fogging tanpa PSN, seminggu kemudian nyamuk bisa muncul lagi. Karena itu, langkah pertama yang paling penting adalah memastikan tidak ada genangan air sebagai tempat berkembangnya jentik,” tegasnya.

Fusia juga mengimbau masyarakat untuk rutin melakukan gerakan 3M Plus, yakni menguras, menutup, dan mengubur tempat penampungan air, serta menggunakan lotion antinyamuk dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah.

Baca Juga: Pramuka Kota Bogor Kembali Ukir Prestasi Tingkat Jawa Barat, Dedie Rachim Dapat Lencana Melati

Menurutnya, nyamuk Aedes aegypti umumnya berkembang biak di air bersih seperti di talang air, dispenser, maupun wadah-wadah bekas di halaman rumah.

“PSN harus dilakukan menyeluruh, tidak cukup hanya di dalam rumah, tapi juga di sekitar pekarangan dan lingkungan sekitar,” tambahnya.

Hingga pertengahan Oktober 2025, tren kasus chikungunya di Kabupaten Bogor dilaporkan masih terkendali dan belum menunjukkan lonjakan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

Meski demikian, Dinkes tetap siaga menghadapi masa pancaroba yang kerap meningkatkan populasi nyamuk akibat perubahan cuaca.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Fajri Ramadhan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB
X