Hong Kong Berduka, MAMA Awards 2025 Ubah Langsung Format Acara

Secara geografis, venue aman. Namun, penyelenggara menghadapi persimpangan moral dan emosional: apakah tepat menggelar acara besar di tengah suasana berduka?

Sumber dari Korea JoongAng Daily (27/11/2025) menyatakan bahwa pembatalan total dianggap tidak mungkin dilakukan.

Baca Juga: MAMA Awards 2025 Tetap Jalan di Tengah Tragedi Kebakaran Hong Kong

Persiapan acara sudah berlangsung berbulan-bulan, melibatkan produksi panggung besar, kru internasional, hingga kontrak artis global.

Meski begitu, mereka mengakui bahwa suasana publik saat ini tidak memungkinkan untuk menyelenggarakan acara dengan format awal yang megah.

Pernyataan Resmi CJ ENM: “Musik Untuk Menghibur, Bukan Sekadar Merayakan”

Pada malam 27 November, CJ ENM merilis pernyataan resmi yang menjelaskan sikap mereka terhadap situasi tersebut. Isi pernyataan itu terasa lebih emosional dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Dalam pernyataannya, mereka mengatakan:

• Belasungkawa mendalam kepada semua korban dan keluarga terdampak.
• Penyesuaian konsep acara agar lebih tenang, reflektif, dan menghormati suasana kota.
• Penambahan pesan “Dukung Hong Kong” sebagai simbol solidaritas.
• Penyaluran donasi resmi untuk membantu korban tragedi.
• Revisi komposisi panggung agar tidak terlalu “meriah” dan lebih menekankan penghiburan dan harapan.

“Kami percaya musik dapat menyembuhkan,” tulis penyelenggara.

“Di tengah duka ini, kami berharap acara dapat memberikan kekuatan, walau kecil, bagi masyarakat,” lanjutnya.

Baca Juga: Viral Kasus Tumbler Hilang di KRL, Begini Penjelasan Resmi dari KAI

Tanpa Red Carpet: Keputusan Besar untuk Menghormati Korban

Salah satu perubahan terbesar adalah penghapusan sesi red carpet, yang biasanya menjadi ikon MAMA Awards. Tahun ini, karpet merah dipastikan dihapus sepenuhnya.

Keputusan tersebut dianggap sebagai langkah simbolis untuk menyesuaikan diri dengan suasana berkabung di Hong Kong.

Selain itu, dua ikon film besar, Michelle Yeoh dan Chow Yun Fat, dikabarkan membatalkan kehadirannya sebagai bentuk solidaritas.