Kritik Pedas Raline Shah soal Banjir Sumatra Viral di Media Sosial

SEWAKTU.com - Banjir besar yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatra dalam beberapa hari terakhir kembali memunculkan kekhawatiran publik, termasuk dari aktris dan aktivis sosial, Raline Shah.

Curah hujan ekstrem yang mengguyur tanpa henti menyebabkan banjir dan tanah longsor di Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh, hingga menelan puluhan korban jiwa serta membuat beberapa warga masih dinyatakan hilang.

Di tengah situasi mencekam itu, Raline yang sedang berada di Medan, kampung halamannya, turut merasakan langsung dampaknya.

Melalui media sosialnya, ia memperlihatkan kondisi Kota Medan yang tergenang air, memperlihatkan bagaimana ruas jalan utama berubah menjadi aliran sungai dalam hitungan jam.

Baca Juga: Ucapan Haru Ji Chang Wook soal Banjir Sumatra

"Keadaan banjir di Kota Medan,” tulis Raline di Instagram sambil membagikan video suasana kota.

Namun unggahan itu bukan sekadar laporan visual. Raline menyuarakan keprihatinan yang lebih dalam serta kritik tegas terhadap faktor-faktor struktural yang membuat bencana ini semakin parah.

Dalam unggahannya, Raline membagikan video dari pengguna TikTok bang.engran.silalahi, yang menjelaskan bahwa banjir kali ini tidak semata-mata disebabkan hujan deras.

Menurutnya, kerusakan lingkungan akibat ulah manusia punya peran jauh lebih besar.

Ia menyoroti fenomena kayu gelondongan berukuran besar yang terbawa arus banjir. Temuan itu menimbulkan pertanyaan besar: dari mana semua kayu itu berasal?

"Hujan deras bisa membawa air, tapi tidak mungkin membawa batang kayu sebesar tiang listrik kalau tidak ada yang memotongnya,” ungkap pria itu dalam videonya.

Pernyataan tersebut mencerminkan kerusakan hutan yang sudah lama menjadi isu di Sumatra.

Pembalakan liar yang terus terjadi membuat tanah kehilangan kemampuan menyerap air. Ketika hujan deras turun, air langsung meluncur ke bawah, membawa material apa pun yang ada di sepanjang jalurnya.

Dalam video itu, sang narasumber juga menyinggung masalah tambang ilegal yang memperparah kondisi lingkungan.