Pengalaman Beli Rumah Tanpa KPR dan Tanpa Bantuan Orang Tua atau Mertua

- Selasa, 29 April 2025 | 10:21 WIB

Saya langsung survei ke lokasi. Rumahnya memang sederhana, tapi pondasinya kokoh. Butuh renovasi sedikit, tapi secara keseluruhan sangat layak huni.

Saat itu tabungan saya masih kurang sedikit. Saya ajak bicara si pemilik dengan jujur. Saya bilang, saya serius mau beli, tapi butuh waktu dua bulan lagi untuk lunasi.

Mungkin karena saya datang dengan cara baik, atau mungkin karena mereka merasa cocok dengan saya, mereka setuju menunggu. Saya diberi kesempatan untuk membayar tanda jadi dan diberi waktu dua bulan untuk melunasi.

Saya kembali gas penuh—tidur hanya empat jam sehari, proyek freelance saya tambah, bahkan sempat jadi pengantar makanan online.

Dua bulan kemudian, di ruang tamu rumah itu, saya serahkan uang pelunasan secara tunai. Rasanya campur aduk—lega, bangga, terharu.

Tidak ada notaris bank, tidak ada akad KPR, tidak ada cicilan, hanya saya, pemilik rumah lama, dan selembar surat jual beli bermaterai yang sah secara hukum.

Kini, saya menulis cerita ini dari ruang kerja kecil di rumah saya sendiri. Rumah yang saya beli dengan hasil keringat sendiri, tanpa campur tangan keluarga, tanpa utang. Apakah saya menyarankan orang lain untuk tidak pakai KPR? Tidak.

Setiap orang punya jalannya masing-masing. Tapi bagi saya, ini jalan yang saya pilih, dan saya tidak menyesal.

Buat kamu yang sedang cari rumah dan ingin punya strategi sendiri, saya sarankan sering-sering buka situs seperti Properti1.com.

Di sana banyak rumah dijual dengan berbagai kondisi. Siapa tahu kamu menemukan rumah impianmu, seperti saya dulu.

Dan satu hal yang selalu saya pegang: rumah bukan soal besar atau kecil, mewah atau sederhana. Rumah adalah tentang bagaimana kita membangunnya dengan perjuangan dan cinta. ***

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Ningsih

Tags

Terkini

X