SEWAKTU.com - Tak bisa dipungkiri, kemarahan adalah emosi alami yang dirasakan semua manusia.
Namun, ketika kemarahan muncul secara berlebihan dan berulang, bisa jadi itu adalah sinyal bahwa ada ketidakseimbangan dalam tubuh, pikiran, atau lingkungan sosial seseorang.
Dalam psikologi, kemarahan yang tidak terkendali sering kali berkaitan dengan kondisi biologis, pola pikir, serta pengalaman sosial yang berulang sejak usia dini.
Baca Juga: 6 Ciri-ciri Bahasa Tubuh Seseorang Sedang Berbohong Menurut Psikologi, Salah Satunya Kontak Mata
Lantas, apa saja penyebab seseorang menjadi pribadi yang mudah marah? Berikut informasinya.
1. Hambatan dalam Komunikasi Interpersonal
Komunikasi yang buruk bisa menjadi pemicu utama dalam munculnya rasa frustrasi dan kemarahan.
Mereka yang tumbuh dalam lingkungan keluarga dengan komunikasi minim atau penuh konflik cenderung mengalami kesulitan dalam mengekspresikan perasaan.
Ketika kebutuhan emosional tidak terpenuhi, individu lebih rentan terhadap ledakan emosi.
Baca Juga: Menurut Ilmu Psikologi, Ini 5 Tanda-tanda Pria Sedang Berbohong Dilihat dari Bahasa Tubuh
2. Pengaruh Pola Asuh dan Genetika
Lingkungan keluarga bukan hanya tempat belajar nilai-nilai, tetapi juga tempat pertama individu belajar mengekspresikan emosi.
Anak-anak yang menyaksikan perilaku pemarah dari orang tuanya, baik secara sadar atau tidak, cenderung meniru pola tersebut.
Di sisi lain, faktor genetik juga memainkan peran: beberapa individu memang lebih sensitif secara neurologis terhadap stres.
Artikel Terkait
Pegi Setiawan Jalani Tes Psikologi Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Apa Hasilnya?
Ada 1 Bukti yang Gak Dibuka Polisi di Kasus Vina Cirebon, Ahli Psikologi Forensik Bilang Ini
Roy Suryo Ungkap Cara Gampang Bongkar Akun Kaskus Fufufafa Lewat Teknik Psikologi
Dapat Dibaca Lewat Bahasa Tubuh, Ini Dia 8 Tanda Seseorang Sedang Berbohong Menurut Psikologi
Cerminan Kepribadian, Ternyata Ada Rahasia Bahasa Tubuh Dibalik Cara Duduk Seseorang, Ini Artinya Menurut Ilmu Psikologi
6 Ciri-ciri Bahasa Tubuh Seseorang Sedang Berbohong Menurut Psikologi, Salah Satunya Kontak Mata